Bisnis.com, JAKARTA - Uruguay membekuk tamunya Trinidad-Tobago dengan skor 3-1 dalam laga uji coba menjelang perhelatan Copa America Centenario yang berlangsung di Stadion Centenario, Montevideo, pada Sabtu pagi WIB (28/5/2016).
Uruguay terbantu oleh penampilan cemerlang striker Edinson Cavani yang mencetak dua gol sekaligus memupus keraguan atas ketajaman lini depan skuat Oscar Washington Tabarez yang ditinggal Luis Suarez akibat cedera.
Suarez mendapatkan cedera hamstring ketika memperkuat FC Barcelona saat menang dengan skor 2-0 atas Sevilla dalam pertandingan final Piala Raja Spanyol (Copa del Rey) dan dia diragukan bisa tampil membela negaranya di Copa America Centenario.
Uruguay, dalam laga itu juga tidak diperkuat bek sekaligus kapten tim Diego Godin. Pemain belakang tersebut tengah berkonsentrasi untuk klubnya Atletico Madrid yang akan melawan Real Madrid dalam final Liga Champions Eropa pada Minggu (29/5/2016) mulai pk. 01:45 WIB.
Dalam pertandingan yang dipimpin wasit Argentina Mauro Vigliano, tim tamu sempat membuka skor melalui kontribusi Jomal Williams ketika pertandingan baru memasuki menit ke-7.
Cavani membalas lewat titik penalti pada menit ke-26. Tendangannya yang sangat keras dan mengarah ke tengah gawang bagian atas terlalu sulit untuk dicegah kiper Trinidad-Tobago Marvin Phillip.
Pada menit ke-39, Cavani membuat tuan rumah berbalik unggul 2-1. Striker klub juara Prancis Paris Saint-Germain melepas tendangan keras dari jarak dekat untuk menuntaskan kemelut di depan gawang tim tamu yang bermula dari sepak pojok.
Memasuki babak kedua, Tabarez memasukkan sejumlah pemain baru. Cavani digantikan Christian Stuani. Uruguay tetap mendominasi pertandingan hingga menambah satu gol lagi lewat tendangan jarak pendek Matias Vecino Falero dengan memanfaatkan umpan silang Diego Rolan dari dalam kotak penalti.
Itu gol pertama Valero di Timnas Uruguay senior. Gelandang berusia 24 tahun itu baru bermain dua kali untuk timnas senior. Yang pertama ketika Uruguay menahan imbang tuan rumah Brasil pada 26 Maret lalu dalam Pra-Piala Dunia 2018.
Kemenangan 3-1 tersebut merupakan modal yang lumayan bagus bagi tim berjuluk La Celeste (Biru Langit) itu menjelang bertarung di Copa America Centenario yang digeber di Amerika Serikat pada 3-26 Juni 2016.
Copa America sejatinya merupakan turnamen antarnegara yang bernaung di bawah Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol). Tapi khusus dalam rangka memperingati 100 tahun digelarnya tunamen tersebut—dimulai pada 1916—, Conmebol mengajak Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia (Concacaf) untuk ikut serta di edisi tahun ini.
Terdapat enam negara Concacaf yang terlibat dalam Copa America Centenario yakni tuan rumah AS, Meksiko, Kosta Rika, Jamaika, Panama, dan Haiti. Adapun 10 negara anggota Conmebol meliputi Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Ekuador, Kolombia, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela.
Uruguay merupakan juara Copa America terbanyak yakni 15 kali, satu lebih banyak ketimbang Argentina. Brasil juara delapan kali, Paraguay dan Peru masing-masing dua kali, serta Chile, Kolombia, dan Bolivia masing-masing satu kali.
Di ajang Copa America Centenario, Edinson Cavani dan kawan-kawan masuk Grup C bersama Meksiko, Venezuela, dan Jamaika. Meskipun merupakan tim yang paling banyak mengoleksi gelar juara Copa America, Uruguay hanya unggulan kedua di Grup C di bawah Meksiko, tim terkuat di zona Concacaf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
