Bisnis.com, JAKARTA - Kerusuhan penonton saat pertandingan babak kualifikasi Piala Eropa (Euro) 2016 antara Lithuania dan Inggris pada Senin (12/10/2015) di Vilnius membuat Union of European Football Associations (UEFA) mendakwa federasi sepak bola kedua negara itu.
Sejumlah laporan menyebutkan sejumlah penggemar Inggris membeli tiket-tiket yang dipesan untuk para pendukung tuan rumah di Vilinius, dan perkelahian pecah ketika kedua kubu penggemar itu saling memukul menjelang pertandingan.
Barisan polisi dibentuk di antara kedua kubu penggemar itu untuk mengendalikan situasi. Hal ini kemudian membuat sebagian besar penggemar terpisah, yang kemudian memblok tangga-tangga.
Kerusuhan berlanjut ketika pertandingan berlangsung saat penonton tuan rumah kesal dengan cara suporter Inggris merayakan kemenangan dalam laga uang berkesudahan 3-0 untuk tim tamu.
FA (Football Association), otoritas sepak bola Inggris, dan Federasi Sepak Bola Lithuania (LFF) didakwa dan akan diadili oleh badan kontrol, etika, dan disiplin UEFA pada 22 Oktober.
Kepolisian Lithuania mengatakan bahwa mereka akan menanyai federasi sepak bola lokal atas kegagalannya mencegah para penggemar Inggris memasuki zona penggemar tuan rumah.
"Orang-orang Inggris dapat membeli tiket-tiket di Internet untuk tribun-tribun yang dialokasikan untuk penggemar Lithuania. Di sanalah terjadi konflik-konflik," kata petugas polisi Vilnius Vytautas Grasys.
Grasys juga mengatakan bahwa polisi menahan sembilan penggemar Inggris untuk hooliganisme di kota tua Vilnius, di luar stadion seharis sebelum pertandingan dimulai.
LFF melempar kesalahan kepada para penggemar Inggris yang membeli tiket untuk zona yang dialokasikan untuk penggemar lokal.
"Penyelidikan internal sedang berlangsung. Namun secara praktis kami tidak memiliki keraguan bahwa masalah utama muncul karena ada fan Inggris melanggar aturan dan membeli tiket dari pihak ketiga, bukan distributor resmi," kata juru bicara LFF melalui surat elektronik yang menjadi respons terhadap penyelidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel