Bisnis.com, PALEMBANG - Wasit akhirnya menyatakan Bonek FC (Persebaya United) kalah WO dari Sriwijaya FC setelah menolak melanjutkan permainan lantaran dicurangi pengadil pada menit ke-12 dalam leg kedua babak 8 besar Piala Presiden yang digagas Kemenpora.
Wasit telah menunggu selama 15 menit setelah Bonek FC—nama baru yang dipaksanakan dipakai oleh panitian penyelenggara terhadap Persebaya—memutuskan keluar dari lapangan pada menit ke-12. Namun, hingga peluit ketiga ditiupkan, tim asal Surabaya itu tetap bertahan di ruang ganti.
Salah seorang pengawas pertandingan mengatakan keputusan wasit Jerry Elly yang memberikan titik putih ke Sriwijaya FC setelah terjadi handball tidak dapat diganggu gugat.
Demikian juga, pengawas pertandingan tidak dapat mengganti wasit karena yang bersangkutan dalam keadaan sehat.
Kapten Tim Sriwijaya FC Titus Bonay mengatakan pengadil pertandingan telah menyatakan bahwa Sriwijaya FC menang atas Bonek FC.
"Aturannya memang seperti itu, jika dipanggil sampai tiga kali tidak datang juga, maka dianggap kalah WO. Sriwijaya FC mengikuti aturan saja," kata Titus.
Tim asal Jawa Timur Bonek FC memutuskan keluar lapangan karena tidak terima dengan keputusan wasit Jerry yang menyatakan handsball terjadi di dalam kotak penalti pada menit ke-12.
Handsball itu terjadi ketika bola memantul dari dada Faturahman ke arah lengan Firly Afriansyah.
Keputusan itu terjadi setelah Bonek FC unggul 1-0 atas Sriwijaya FC pada menit ke-6 atas Ilham Udin Armain, sehingga tim tuan rumah defisit dua gol.
Akibat keputusan memberikan hadiah titik putih ke Sriwijaya FC itu, manajemen dan pemain Bonek FC sempat berseteru dengan wasit, sementara pemain Sriwijaya FC tetap bertahan di lapangan.
Sebelumnya, Sriwijaya FC menelan kekalahan 1-0 atas Bonek FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Minggu (20/9/2015).
Gol tunggal dicetak Slamet Nurcahyo 6 menit jelang waktu normal berakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
