Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PIALA DUNIA 2014: Zaccheroni Menyesal

Pelatih Jepang Alberto Zaccheroni menyesalkan penampilan timnya ketika mereka kebobolan dua gol dalam tiga menit sehingga Pantai Gading berhasil merebut tiga poin di pertandingan pembukaan Piala Dunia Grup C, Sabtu (14/6/2014).
Pemain Jepang  Yasuhito Endo (7) meninggalkan lapangan usai melawan Pantai Gading di Grup C Piala Dunia 2014 di  Pernambuco arena, Recife (14/6/2014)/REUTERS
Pemain Jepang Yasuhito Endo (7) meninggalkan lapangan usai melawan Pantai Gading di Grup C Piala Dunia 2014 di Pernambuco arena, Recife (14/6/2014)/REUTERS

Bisnis.com, RECIFE, Brasil -  Pelatih Jepang Alberto Zaccheroni menyesalkan penampilan timnya ketika mereka kebobolan dua gol dalam tiga menit sehingga Pantai Gading berhasil merebut tiga poin di pertandingan pembukaan Piala Dunia Grup C, Sabtu (14/6/2014).

Dia mengatakan pihaknya akan menganalisis, baik kinerja dirinya maupun performa tim untuk mencari tahu mengapa timnya tidak dapat tampil seperti yang diharapkan.

"Pagi ini kondisi tim baik, secara fisik maupun mental dan mereka memulai hari dengan baik. Saya harus menganalisis mengapa mereka tidak mampu untuk menjaga permainan mereka tetap baik," kata Zaccheroni.

Jepang memimpin di awal babak pertama melalui gol Keisuke Honda, tapi masuknya Didier Drogba dari bangku cadangan dalam satu jam setelah dimulainya pertandingan terbukti telah memacu kembalinya kemampuan tim Pantai Gading, dengan gol yang dicetak Wilfried Bony dan Gervinho sehingga berhasil mengubah keadaan.

"Dua gol dalam dua menit menunjukkan kurangnya konsentrasi. Di dalam kotak penalti mereka sangat bersemangat dan kami harus mencegah mereka masuk dan menembak dengan bebas dalam posisi itu," katanya.

"Kami mengizinkan gelandang mereka untuk melakukan umpan silang dan kami harusnya melakukan pertahanan yang lebih baik untuk mencegah hal itu," ujarnya.

Jepang tidak mampu mengimbangi kekuatan dan kecepatan dari Pantai Gading meskipun mereka telah berupaya keras. Namun mereka tidak mampu untuk kembali menguasai pertandingan.

"Para pemain ingin membalikkan keadaan dan mereka telah berusaha untuk itu. Kerja sama tim kami tidak baik dan ketika kami tidak mampu melakukan kerja sama, terkadang kami mengalami kesulitan," kata pria berusia 61 tahun itu.

Pelatih Jepang sejak 2010 itu mengatakan ia bingung oleh kurangnya barisan dan kemampuan timnya dalam bertahan, tetapi ia juga menambahkan bahwa untuk lolos dari babak kualifikasi Grup C, dengan hasil pertandingan Kolombia mengalahkan Yunani 3-0 pada Sabtu, adalah sesuatu yang masih dimungkinkan.

"Kami masih memiliki dua pertandingan lagi, kami harus menjaga semangat kami untuk tetap tinggi. Kami pernah bermain jauh lebih baik daripada ini sebelumnya dan ketika kami mampu menampilkan penampilan terbaik kami, maka kami akan mendapatkan hasil yang baik," imbuhnya.

"Apa yang sudah terjadi tak perlu dipikirkan lagi. Yang penting adalah apa yang harus kami lakukan selanjutnya," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Reuters/fifa/Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper