Bisnis.com, JAKARTA- Sepuluh tahun lalu, mau tidak mau publik sepak bola dunia harus mengakui ketangguhan Yunani yang menjuarai Piala Eropa 2004. The Pirate Ship ke luar sebagai pemenang mempermalukan sang tuan rumah Portugal 1-0.
Namun dewi fortuna tampaknya tak berlanjut ketika Piala Eropa 2008 dan 2012 hanya menghasilkan tim 'negeri para dewa' itu berlaga pada Babak I dan perempat final saja.
Di kelas sepak bola seantero jagat, Yunani hanya muncul pada Piala Dunia 1994 dan 2010. Kini, pada 2014, negeri yang juga banyak menghasilkan para filsuf itu kembali unjuk gigi di Grup C bersama Kolombia, Pantai Gading dan Jepang.
Banyak menyebut, Grup C ini memiliki kemampuan seimbang. Tetapi, bukan berarti permainan mereka harus diremehkan. Lantaran, keempat tim ini memiliki catatan sejarah tersendiri di dunia sepak bola.
Tepat pukul 23.00 WIB, Sabtu (14/6/2014), Yunani bakal berhadapan dengan Kolombia di partai pembuka Grup C. Laga yang berlangsung di Stadion Belo Horizonte itu juga disiarkan langsung TV One.
Tentu saja sebagian publik akan menanti kejutan kedua tim yang boleh disebut jarang ikut serta di laga Piala Dunia itu. Dan tentu saja, laga nanti harus menjadi gerbang pembuka bagi kedua tim untuk membusungkan dada di laga berikutnya.
Masing-masing tim boleh percaya diri untuk memberikan hasil terbaik. Fernandos Santos, sang pelatih Yunani dengan segala 'kepedeannya' mempercayakan kepada anak asuhnya Kostas Mitroglou untuk mengoyak-ngoyak tim 'Si Penghasil Kopi' itu.
"Mitroglou telah meningkatkan perkembangan fisiknya. Dia harus bermain. Semuanya oke," kata Santos seperti dilansir The Independent, Sabtu (14/6/2014).
Mitroglou merupakan salah satu pemain penting Yunani yang sempat dilanda cedera. Dan Yunani memang membutuhkan dia untuk menghadapi Kolombia nanti malam.
Setidaknya, Fernando Santos perlu meniru taktik Otto Rehhagel, sang pelatih kala membawa Yunani sabet Piala Eropa, 10 tahun lalu itu. Tetapi tentunya, Santos punya skema sendiri membawa Samaras Cs menerobos pertahanan Kolombia.
Tapi tunggu dulu, bukan hanya Yunani, tim yang sempat heboh peristiwa kematian Escobar, Kolombia itu juga bertekad mencuri poin penuh melawan Ethniki. Bahkan, tim telah berdoa untuk kesembuhan salah satu pemain andalannya, Radamel Falcao yang tengah dirundung cedera.
Jose Pekerman, sang pelatih menyatakan bahwa ketidakhadiran Falcao dalam laga nanti cukup membuat tim harus memutar otak menerapkan strategi jitu. Tapi Pekerman tak mau larut dalam kesedihan, meskipun duka lain yakni Edwin Valencia, Luis Perea dan Aldo Ramirez dikabarkan pula tidak bakal memperkuat skuat.
"Setiap tim dunia tentu akan senang memiliki Falcao sebagai striker kuat. Tapi kami dapat menangani masalah ini saat berlaga dengan Yunani. Lihat saja sendiri nanti," ujar Pekerman, seperti dilansir The Guardian, Sabtu (14/6/2014).
Janji Pekerman saat berhadapan dengan tim 'negeri para dewa' nanti akan bermain dengan taktik indah dan berbeda dari skuat lainnya. Dia bahkan mengklaim Kolombia tengah berada pada kondisi kekompakan tinggi.
"Kami tidak pernah kehilangan solidaritas dalam menghadapi sesuatu yang begitu sulit," paparnya.
Kedua tim boleh saja saling percaya diri, tapi Belo Horizonte dan jutaan mata akan menjadi saksi siapa yang akan menorehkan kemenangan di Grup C itu.