Bisnis.com, JAKARTA - Kemenangan 4-0 Real Madrid atas Bayern Munchen di Allianz Arena, Rabu (30/4/2014) dinihari, tidak lepas dari peran seorang Luka Modric.
Dalam laga krusial ini, pelatih Madrid Carlo Ancelotti, mengembalikan Modric di posisi aslinya, yakni sebagai pengatur serangan. Posisinya ada di depan Xabi Alonso. Dan hasilnya pun ciamik.
Dalam laga yang disiarkan SCTV, Modric sukses melepas 86 umpan dan 16 operan kunci. Dengan rasio keberhasilan mencapai 65,2%, tertinggi kedua setelah mega bintang Cristiano Ronaldo.
Nah, selain umpan jitu, Modric punya dribble yang baik. Tingkat akurasi tendangannya juga apik. Tercatat tiga kali dia mengancam gawang Manuel Neuer.
Modric memang cocok mengatasi strategi Bayern yang menerapkan penguasan bola. Pemain 28 tahun itu adalah sosok yang fleksibel. Ia adalah tipikal gelandang modern. Bisa bermain sebagai otak serangan, gelandang bertahan dan pembagi bola.
Pergerakan pemain berpaspos Kroasia ini, sangat dinamis. Modric seolah ada dimana-mana. Sepanjang 90 menit, ia menjelajah lapangan. Hal ini sangat membantu empat pemain penyerang Madrid, Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Gareth Bale, dan Angel Di Maria, leluasa bergerak.
Modric memiliki insting tajam. Ia tahu kapan harus memulai serangan dan kapan harus bertahan. Alhasil, lini tengah Bayern pun mati kutu. Toni Kroos, dkk dibuat kocar-kacir oleh serangan balik El Real. Kemenangan telak empat gol tanpa balas adalah bukti nyata peran Modric.