Bisnis.com, JAKARTA - Sepakbola selalu menyertai kejutan. Ketimpangan statistik penampilan dalam satu musim antar tim yang bakal bertarung seperti mudah dijungkirbalikan. Orang banyak bilang: sepakbola tidak mengenal logika 1+1= dua.
Di tengah kedigdayaan Barcelona pada Liga Champions musim lalu --yang diagung-agungkan banyak pengamat sepak bola adalah tim dari planet lain melalui Lionel Messi, Xavi, Iniesta dan Fabregas-- ternyata takluk di tangan Bayern Munchen.
Lebih membumi, tim nasional Korea Selatan U-19 Tahun, secara mengejutkan mampu dijinakkan oleh Evans Dimas cs. Bahkan, Korea Selatan, justru tampil seperti melawan tim terkuat di Asia. Mereka seperti kehilangan akal dalam mengantisipasi gempuran Evan Dimas cs melalui sayap dan permainan bola pendek.
Namun, di situlah kenikmatan yang disajikan sepak bola. Tak ayal, ketidakterdugaan, marak dengan intrik di lapangan (daving), misalnya, beragam strategi membongkar pertahanan lawan, justru menjadi pemicu orang tergila-gila pada cabang olahraga ini. Bahkan membuat olahraga ini menjadi primadona tontonan sebagian besar orang di jagad ini.
Tak ayal, memicu datangnya vulus. Dari hak siar, hak sponsor, hak nama kompetisi. Sebuah pertandingan, rela ditukarkan dengan tumpukan uang dan dengan kopntrak untuk jangka waktu yang lama.
Tak mudah, memang. Namun, keterkejutan, pun bisa terjadi saat Arsenal melawan Bayern Munchen. Melihat tren penampilan saat ini plus dengan nama besar Jerman dan sang pelatih Pep Guardiola, Munchen jauh lebih difavoritkan untuk memenangkan first leg babak 16 besar Liga Champion pada Kamis (20/2/2014) dini hari ini, yang bakal disiarkan oleh SCTV sekitar pukul 02.30 WIB.
Musim Tanggal Tim Kompetisi |
2004/05 9-3 Arsenal-B. Munchen (1-0) Liga Champions 2004/05 22-2 B. Munchen-Arsenal (3-1) Liga Champions (Bayern Munchen menang aggregate 3-2) |
2000-01 14-3 B. Munchen-Arsnela (1-0) Liga Champions 5-12 Arsenal-B.Munchen (2-2) Liga Champions |
Arsenal
-Kemenangan terbesardi kandang | Liga Champions (2004-2005) | Arsenal -B.Munchen (1-0) |
- Kemenangan Terbesar Tandang | Liga Champions (2012-2013) | B.Munchen-Arsenal (0-2) |
Bayern Munchen
- Kemenangan Terbesar di kandang | Liga Champions (2004-2005) | B.Munchen-Arsenal (1-3) |
- Kemenangan terbesar tandang | Liga Champions (2012-2013) | Arsenal-B.Munchen (1-3) |
Arsenal, yang pada awal musim ini begitu baik, belakangan setelah menemui tim-tim papan atas, mulai terlihat tren tidak konsisten. Mereka tak lagi mampu menjaga kesetabilan tim dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya.
Puncaknya, saat the Gunners dijungkalkan the Reds di Liga Inggris 1-5. Orang seperti terhenyak. Kendati kemudian di Piala FA, mereka mampu membalas dengan kemenangan, juga dari tim yang sama, the Reds Liverpool.
Tidak hadirnya Aguero, tidak adanya mental juara, membuat Arsenal teramat rumit untuk dijagokan mampu mengatasi Bayern Munchen di babak 16 ini. Terlebih jika menyimak perjalanan klub Jerman ini di Bundesliga. Kini, the Bavarian ini semakin sulit dikejar oleh tim lain dalam jalan menuju juara musim kompetisi 2014. Mereka mampu menjaga rekor tak terkalahkan secara beruntun.
Pada musim lalu, hampir semua kompetisi yang mereka ikuti, mereka rebut: Liga Jerman, Piala Jerman, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub. Itu mengapa Sang Profesor Arsene Wenger, sudah menegaskan: Bayern Munchen tidak mungkin bisa diperdebatkan: Tim terbaik di dunia saat ini.
Namun, inilah rumitnya sepakbola: Ketika mampu menjinakkan Arsenal 1-5 di Liga Inggris, Liverpool ternyata tak mampu mengatasi Arsenal di Piala Liga. Sebelumnya, para petaruh, pun memprediksi, Si Merah kini tengah menemukan jalannya menuju prestasi terbaik musim ini. Arsenal bakal kembali digilas. Nyatanya? Liverpool terkapar.