Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyelenggaraan Piala Dunia 2014 Inkonstitusional?

Bisnis.com, RIO de JANEIRO - Undang-Undang Brasil yang mengatur khusus untuk Piala Dunia tahun depan inkonstitusional, demikian menurut sebuah perkara yang diajukan ke Mahkamah Agung  oleh Jaksa Agung Roberto Gurgel.

Bisnis.com, RIO de JANEIRO - Undang-Undang Brasil yang mengatur khusus untuk Piala Dunia tahun depan inkonstitusional, demikian menurut sebuah perkara yang diajukan ke Mahkamah Agung  oleh Jaksa Agung Roberto Gurgel.

Elemen UU 2012, termasuk pembebasan pajak bagi tubuh sepak bola yang mengatur dan sponsor, melanggar hukum Brasil, menurut sebuah pernyataan yang dipasang di situs web jaksa agung.

Gurgel mengajukan penolakan pada  Juni 2013 setelah menerima laporan dari gugus tugas yang dibentuk  pada  2009 untuk memantau peraturan dan belanja publik pada acara empat tahunan itu.

Hakim Mahkamah Agung Ricardo Lewandowski meminta informasi lebih lanjut sebelum dia  membuat keputusan, kata  juru bicara  Mahkamah Agung, yang meminta untuk tidak diidentifikasi sesuai dengan kebijakan pengadilan.

Pemerintah Brasil telah menjanjikan hampir 30 miliar reais (US$ 13,20 miliar) untuk proyek-proyek yang terkait dengan Piala Dunia. Kasus Gurgel ini diajukan 17 Juni saat Brasil menjadi tuan rumah Piala Konfederasi, yang merupakan ajang uji coba  untuk kompetisi tahun depan.

Piala Konfederasi dimainkan dengan latar belakang demonstrasi dimana warga  Brasil turun ke jalan dalam jumlah yang besar  untuk memprotes berbagai masalah termasuk biaya pementasan Piala Dunia, acara olahraga yang paling banyak ditonton .

"FIFA tidak bisa berkomentar mengenai penundaan untuk prosedur  ini," kata badan sepak bola itu melalui e-mail, Rabu (10/7/2013).

Kantor  advokat jenderal Brasil  masih mempersiapkan argumen untuk mempertahankan hukum Piala Dunia, kata mereka dalam sebuah pernyataan e-mail.
Tuntutan FIFA

Wakil Menteri Olahraga Luis Fernandes mengatakan Pemerintah Brasil dan FIFA terlibat dalam negosiasi alot sebelum datang ke kesepakatan atas apa yang akan dimasukkan dalam tagihan.

Fernandes mengatakan dalam sebuah wawancara 29 Juni bahwa negara tuan rumah menolak tuntutan FIFA pada isu-isu mulai dari tiket untuk klausul spesifik yang berhubungan dengan terorisme.

Fernandes mengatakan semua persyaratan badan sepak bola untuk struktur sementara yang dibangun di luar enam stadion Piala Konfederasi tidak dipenuhi, dan  pejabat setempat menolak permintaan untuk penyediaan Segways, jalur khusus kendaraan bermotor roda dua.

"Hal yang paling sulit adalah bahwa mereka tidak memahami kepekaan dan kompleksitas politik Brasil," katanya. "Pengalaman saya sendiri adalah jika perusahaan Anda  mendefinisikan apa yang Anda pahami sebagai kepentingan nasional, Anda pasti  mengabaikan  FIFA  atau membuat konsesi pada beberapa hal."

Awal tahun ini, pejabat tinggi  FIFA, Jerome Valcke, mengatakan   sulit untuk menjadi tuan rumah --Piala Dunia 2014-- dari acara yang menghadirkan 32-tim di negara-negara dengan tradisi demokrasi yang kuat.

"Aku akan mengatakan sesuatu yang gila, tapi kurang demokrasi kadang-kadang lebih baik untuk menyelenggarakan Piala Dunia," kata Valcke pada sebuah simposium di Zurich. Rusia akan menggelar acara pada  2018 sebelum pindah ke Qatar pada  2022.

 

BERITA LAINNYA:


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper