Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tangis Buffon pun Pecah Usai Gagal Bawa Italia Lolos ke Piala Dunia 2018

Tangis Buffon Usai Gagal Bawa Italia Lolos ke Piala Dunia 2018
Kiper Gianluigi Buffon (kanan) menangis usai gagal membawa Italia lolos ke Piala Dunia 2018/Reuters
Kiper Gianluigi Buffon (kanan) menangis usai gagal membawa Italia lolos ke Piala Dunia 2018/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kapten Timnas Italia, Gianluigi Buffon, tak kuasa menahan tangis setelah timnya gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Italia tersingkir setelan bermain imbang 0-0 dengan Swedia di San Siro, Selasa dinihari WIB, sehingga secara agregat kalah 0-1.

Bagi Buffon, kegagalan itu terasa lebih memukul karena terjadi dalam laga terakhirnya bersama Timnas. Setelah ini ia memutuskan akan pensiun. "Sayang sekali pertandingan terakhir saya bertepatan dengan kegagalan lolos ke Piala Dunia," kata dia.

Italia gagal lolos untuk pertama kalinya sejak 1958. Buffon pun gagal menorehkan rekor untuk menjadi pemain pertama yang tampil di enam putaran final Piala Dunia. "Ini mengecewakan," kata pemain 39 tahun itu, sambil berlinang air mata. "Bukan untuk saya, tapi untuk sepak bola, karena kami gagal melakukan sesuatu yang benar-benar penting bagi negara. Itulah satu-satunya penyesalan yang saya miliki."

Apakah Italia terlalu meremehkan Swedia? "Kami tidak meremehkan apapun, karena mereka yang bermain tahu arti penting laga ini. Pemain juga tahu betapa sulitnya mengatasi defisit 1-0 secara psikologis," kata Buffon.

Kiper Juventus ini melanjutkan, "Mungkin kami tidak mengekspresikan sepak bola terbaik yang kami bisa, itulah patut disesali. Kami kekurangan energi dan ketajaman untuk mencetak gol. Tapi pada akhirnya Swedia bermain dengan cara yang sama seperti leg pertama. Pertandingan play-off ini diputuskan oleh kejadian kecil, yang berjalan baik bagi mereka dan buruk bagi kami."

Lalu, apa yang terjadi dengan sepak bola Italia setelah kegagalan ini? "Pasti ada masa depan bagi sepak bola Italia, karena kami memiliki kebanggaan, kemampuan, tekad. Setelah terjatuh, kami selalu menemukan cara untuk bangkit kembali," kata Buffon.

Ia juga tak khawatir soal gawang Italia sepeninggalnya. "Saya meninggalkan sejumlah pemain berbakat, termasuk Gigio Donnarumma dan Mattia Perin," kata dia.

Buffon juga sempat ditanya soal masa depan pelatih Giampiero Ventura, yang memiliki kontrak hingga Juni 2020 namun pasti akan dipecat atau mundur. "Dalam sepak bola Anda menang sebagai sebuah kelompok. Anda kalah dalam satu kelompok. Anda berbagi pujian dan celaan. Pelatih adalah bagian dari keseluruhan kelompok ini."

Italia menjadi tim besar berikutnya yang gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018, setelah Belanda dan Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper