Bisnis.com, SOLO - Pemain Liverpool Mohamed Salah buka suara terkait konflik Israel dan Palestina yang menimbulkan banyak korban jiwa.
Perang antara Palestina dan Israel berlangsung hampir pekan. Perang kali ini diawali dengan serangan kolompok militan Palestina, Hamas, ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Israel kemudian merespons dengan melancarkan serangan ke Palestina yang diklaim sebagai markas Hamas.
Perang antara dua negara ini menimbulkan ribuan korban jiwa. Situasi itu mendapat perhatian dari pemain Liverpool Mohamed Salah.
"Tidak mudah berbicara di tengah situasi seperti ini, ada banyak rasa sakit hati dan juga ada banyak kebrutalan. Peningkatan situasi yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir sungguh sulit untuk disaksikan," ucap Mo Salah dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Kamis (19/10/2023).
Baca Juga
View this post on Instagram
Salah meminta serangan di jalur Gaza, yang ia sebut pembantaian, harus segera dihentikan.
Sebab, banyak masyarakat sipil yang harus menjadi korban karena peperangan tersebut.
"Pembantaian harus dihentikan. Banyak keluarga yang terpisah. Hal yang jelas saat ini harus dilakukan adalah bantuan kemanusiaan ke Gaza harus segera diperbolehkan," kata Salah.
Pemain asal Mesir itu juga menyoroti serangan Israel ke rumah sakit di Gaza. Menurutnya, hal tersebut bertentangan dengan prinsip kemanusiaan.
Eks pemain Fiorentina itu meminta pemimpin-pemimpin negara untuk tak tinggal diam melihat kejadian ini.
"Pemandangan di rumah sakit pada malam kemarin benar-benar mengerikan. Orang-orang di Gaza butuh makanan, air, dan bantuan medis. Saya memanggil para pemiompin dunia untuk hadir dan mencegah terjadinya pembantaian terhadap jiwa-jiwa yang tak bersalah. Kemanusiaan harus menang," ucap Salah.
Hingga Rabu (18/10/2023), lebih dari 3.000 warga Palestina terbunuh dalam serangan Israel ke Gaza sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 di wilayah Israel, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.