Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Piala Dunia 2022, Pemain Jerman Ikut Norwegia Protes HAM di Qatar

Para pemain Timnas Jerman mengikuti Norwegia memprotes pelanggaran hak asasi manusia di Qatar, tuan rumah putaran final Piala Dunia tahun depan.
Lusail Iconic Stadium di Lusail, Qatar./E-Architect
Lusail Iconic Stadium di Lusail, Qatar./E-Architect

Bisnis.com, JAKARTA – Para pemain Timnas Jerman mengenakan kaus untuk menunjukkan dukungan kepada pekerja migran Qatar sebelum kemenangan kualifikasi Piala Dunia 2022 mereka atas Islandia pada Jumat (26/3/2021) dini hari WIB.

Menjelang pertandingan yang dimenangi Jerman tiga gol tanpa balas, skuad Der Panzer mengenakan kemeja hitam dengan satu huruf putih di atasnya yang bertuliskan 'Hak Asasi Manusia'.

Ini mengikuti pemain Norwegia yang mengenakan kaos bertuliskan 'Hak asasi manusia di dalam dan di luar lapangan' sebelum menghadapi Gibraltar sehari sebelumnya. Piala Dunia dijadwalkan akan dimulai di Qatar pada 21 November tahun depan.

"Kami memiliki Piala Dunia yang akan datang dan akan ada diskusi tentang itu," kata gelandang Jerman Leon Goretzka, yang mencetak gol pembuka timnya dalam kemenangan 3–0 di Duisburg.

"Kami ingin menunjukkan bahwa kami tidak mengabaikannya. Kami memiliki jangkauan yang luas dan kami dapat menggunakannya untuk memberi contoh bagi nilai-nilai yang ingin kami perjuangkan."

Setelah melakukan protes pada Kamis dini hari WIB, Federation Internationale de Football Association (FIFA) mengatakan Norwegia tidak akan menghadapi proses disipliner. FIFA menambahkan mereka "percaya pada kebebasan berbicara, dan pada kekuatan sepak bola sebagai kekuatan untuk kebaikan".

Sebuah laporan di Guardian bulan lalu mengatakan 6.500 pekerja migran meninggal di Qatar sejak Piala Dunia 2022 ditetapkan di negara itu 11 tahun lalu.

Menanggapi laporan itu, panitia penyelenggara Qatar mengatakan: "Kami sangat menyesali semua tragedi ini dan menyelidiki setiap insiden untuk memastikan pelajaran yang didapat. Kami selalu menjaga transparansi seputar masalah ini dan akan menyengketakan klaim yang tidak akurat seputar jumlah pekerja yang meninggal pada proyek kami."

Negara ini secara kontroversial mengalahkan tawaran saingan dari Amerika Serikat, Australia, Korea Selatan, dan Jepang untuk menjadi tuan rumah turnamen, dengan ratusan ribu pekerja konstruksi datang dari luar negeri.

Qatar telah membangun tujuh stadion baru untuk menggelar turnamen, yang dipindahkan ke musim dingin atau akhir tahun depan untuk menghindari panasnya musim panas yang ekstrem di negara Tumur Tengah tersebut.

Pada awal pekan ini, Amnesty International meminta FIFA menekan Qatar agar menghormati reformasi ketenagakerjaan yang dijanjikan sebelum turnamen.

Dalam surat empat halaman kepada Presiden FIFA Gianni Infantino, organisasi hak asasi manusia itu mengatakan "tindakan mendesak dan konkret" diperlukan.

Sebagai tanggapan, Pemerintah Qatar mengatakan "berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra internasionalnya termasuk Amnesty International untuk melindungi semua pekerja dan memastikan undang-undang baru diterapkan dan ditegakkan secara efektif".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper