Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen Sriwijaya FC menilai pengelolaan liga profesional di Tanah Air membutuhkan sosok Erick Thohir yang sudah sukses mengelola klub ternama asal Italia, Inter Milan.
Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Faisal Mursyid di Palembang, Kamis (29/11/2018), mengatakan saat ini di sejumlah klub profesional muncul pemikiran bahwa persoalan liga sebenarnya ada pada manajemen atau pengelolaannya. Untuk itu, perlu adanya sosok yang mampu, berpengalaman, dan telah teruji dalam industri sepak bola profesional ini.
"Jika maunya mencari sosok seperti itu, tentunya tidak banyak. Pilihan, pasti salah satunya ke Erick Thohir. Beliau telah terbukti sukses menjadikan Inter Milan dari klub bermasalah menjadi klub memiliki nilai jual. Belum lagi jika bicara kesuksesan Asian Games," kata dia.
Menurut dia, Sriwijaya FC sangat berharap terjadi perbaikan dalam pengelolaan Liga 1 agar industri sepak bola Tanah Air semakin maju.
"Persoalan mendasar sebenarnya pada finansial. Setiap klub di Tanah Air kesulitan keuangan. Jika liga bisa dikelola secara bisnis dengan baik dan bisa membagi dana (sharing), tentu akan mempermudah klub, kata dia.
Ia menceritakan saat ini klub-klub profesional kontestan Liga 1 mendapatkan pembagian dana (profit) dari liga Rp7,5 miliar, dimana Rp2,5 miliar untuk tim U-16 dan tim U-19.
Nilai ini berkurang dibandingkan tahun 2017 yang mencapai Rp7 miliar tanpa harus memiliki tim usia muda.
"Dengan jumlah sharing keuntungan hanya Rp7,5 miliar ini tentunya sangat kurang, apalagi pengeluaran SFC setiap musim sekitar Rp30 miliar," ucapnya.
Selain persoalan finansial, Sriwijaya FC juga mengharapkan adanya perbaikan dalam pengelolaan jadwal pertandingan, karena berdasarkan pengalaman pada musim ini, klub asal Sumsel ini mengaku sangat dirugikan. Faisal menyarankan sebaiknya Indonesia mencontoh negara-negara yang sudah baik dalam pengelolaan liga-nya, seperti Jepang dan China.
"Dua pemain kami dipinjam timnas, padahal dimana-mana jika timnas bertanding, liga dihentikan. Di negara kita terbalik, membuat jadwal liga dulu baru jadwal timnas," paparnya.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir menyatakan minatnya untuk masuk dalam liga sepak bola nasional, baik melalui klub maupun sebagai pengelola kompetisi sepak bola, menyusul kepemilikan saham dalam sejumlah klub olahraga Tanah Air dan luar negeri. Pada awal November, mantan pemilik klub Inter Milan dan klub sepak bola AS DC United itu telah masuk dalam dewan klub sepak bola Inggris Oxford United.
Harapan adanya perbaikan dalam sistem sepak bola Tanah Air ini lantaran merosotnya prestasi timnas senior di Piala AFF 2018 yang tersingkir di fase penyisihan grup.