Bisnis.com, GRESIK - Persegres Gresik United bermain imbang tanpa gol menghadapi tamunya PS TNI dalam lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) di Stadion Tri Dharma Petrokimia, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Minggu (22/5/2016).
Pertandingan kedua tim yang berlangsung dengan tensi tinggi sempat mengakibatkan kerusuhan antarpendukung masing-masing tim, sehingga laga sempat terhenti pada babak pertama selama 10 menit.
Meski demikian, pertandingan akhirnya dapat dilanjutkan hingga berlangsung 2 x 45 menit dengan skor sama kuat 0-0 saat peluit panjang dibunyikan wasit tanda berakhirnya laga.
"Soal hasil seri yang kami alami, kembali saya serahkan kepada pemain sebab yang mencetak gol bukanlah pelatih," ucap pelatih Persegres Gresik Liestiadi usai laga.
Liestiadi mengatakan lawannya PS TNI telah mempelajari komposisi timnya saat bertanding melawan Perseru Serui, Papua, dan lebih memilih bermain tertutup dengan mengandalkan serangan balik melalui para penyerangnya secara cepat.
"Untuk bisa membongkar gaya permainan mereka saya menginstruksikan agar pemain banyak melakukan umpang silang," ucapnya.
Dia mengaku performa timnya juga tidak sebagus pada tiga pertandingan sebelumnya, dan kondisi pemain baru Persegres Patrick Da Silva dalam kondisi masih 60-70 persen karena baru bergabung dengan tim sepekan.
Sementara itu pelatih PS TNI Eduard Tjong mengaku senang dengan hasil seri yang diraih timnya, sebab pemainnya dapat menjalankan instruksinya dengan baik.
"Saya senang pemain sudah bekerja keras, dan sesuai instruksi saya untuk memperlambat tempo permainan. Dengan begitu, lawan hanya bisa bermain dengan bola-bola panjang dan mudah digagalkan," katanya.
Pada pertandingan itu tuan rumah Persegres sempat memperoleh sejumlah peluang dibabak kedua, namun lebih sering berada di area tengah, dan gagal membuahkan gol.
"Saya tetap bersyukur setidaknya kami tidak pulang dengan tangan hampa karena hasil imbang tanpa gol," kata Eduard.
Sementara itu, kerusuhan yang terjadi dalam laga itu berawal saat suporter Persegres berusaha melepas spanduk dukungan PS TNI yang terpasang di sisi lapangan, akibatnya suporter PS TNI berusaha menyerang suporter Persegres sehingga terjadi aksi saling pukul antarsuporter kedua tim.
Berdasarkan data yang diterima manajemen Persegres korban luka akibat kerusuhan itu sebanyak 55 orang, namun kini seluruh korban sudah diperkenankan pulang oleh pihak rumah sakit setempat.