Bisnis.com, JAKARTA - Bos PT Liga Indonesia Joko Driyono mengungkapkan pertemuan antara Menpora Imam Nahrawi dengan perwakilan 18 klub Indonesia Super League (ISL) 2015 tidak menghasilkan keputusan apapun terkait dengan kelanjutan kompetisi.
"Saat pertemuan tadi, posisi PT Liga Indonesia tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan kompetisi di bawah tim transisi," kata Joko di kantor Kemenpora, Jakarta, pada Senin (27/4/2015).
Dia menjelaskan apabila kompetisi ISL dijalankan di bawah tim transisi, maka keputusan menjalankannya harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Saya nyatakan keinginan para klub adalah kompetisi bisa dijalankan dengan terobosan sederhana, yaitu perizinan bisa turun. Namun, pertemuan tadi tidak menghasilkan keputusan apa pun," kata Joko.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut, Menpora Imam Nahrawi menginginkan agar kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 dapat segera berjalan.
"Saat pertemuan tadi, dari perwakilan klub, PT Liga, dan juga senior-senior saya yang kebetulan menjadi komisaris klub sudah memberikan masukan yang intinya bahwa pemerintah dan semua yang hadir itu ingin kompetisi segera berjalan," kata Menpora.
Menurut Menpora, pihaknya juga menginginkan kompetisi ISL dapat berjalan dengan baik termasuk keikutsertaan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dalam kompetisi tersebut.
"Tadi juga sudah kami mintai pendapat dari masing-masing perwakilan Arema dan Persebaya. Insya Allah ada jalan keluar yang terbaik sehingga kompetisi juga dapat berjalan dengan 18 klub," kata Imam.