Bisnis.com, JAKARTA - Juara Grup G Jerman akan jumpa runner up Grup H Aljazair dalam perdelapan final Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Stadion Beira-Rio, Porto Alegre, pada Selasa (1/7/2014) mulai pk. 03:00 WIB.
Pelatih Jerman Joachim Loew menurunkan Thomas Mueller sebagai ujung tombak dan striker tunggal di barisan depan skuat Der Panzer.
Artinya, Miroslav Klose, yang telah mengoleksi 15 gol, rekor sepanjang sejarah Piala Dunia, belum pasti bisa menambah pundi-pundi golnya agar sendirian menjadi top skor, yang saat ini dipegangnya bersama mantan pemain Timnas Brasil Ronaldo. Klose hanya ditempatkan di bangku cadangan.
Susunan pemain:
Jerman: 1-Manuel Neuer; 20-Jerome Boateng, 17-Per Mertesacker, 4-Benedikt Hoewedes; 7-Bastian Schweinsteiger, 16-Philipp Lahm, 21-Shkodran Mustafi, 18-Toni Kroos, 8-Mesut Ozil, 19-Mario Goetze; 13-Thomas Mueller
Cadangan: 2-Kevin Grosskreutz, 3-Matthias Ginter, 5-Mats Hummels, 6-Sami Khedira, 9-Andre Schuerrle, 10-Lukas Podolski, 11-Miroslav Klose, 12-Ron-Robert Zieler, 14-Julian Draxler, 15-Erik Durm, 22-Roman Weidenfeller, 23-Chrisoph Kramer
Aljazair: 23-Rais Mbolhi; 4-Essaid Belkalem, 5-Rafik Halliche, 3-Fauzi Ghoulam, 20-Aissa Mandi; 8-Mehdi Lacen, 10-Sofiane Feghouli, 19-Saphir Taider, 22-Mehdi Mostefa; 13-Islam Slimani, 15-El Arabi Soudani
Cadangan: 1-Cedric Si Mohamed, 2-Madjid Bougherra, 6-Djamel Mesbah, 7-Hassan Yebda, 9-Nabil Ghilas, 11-Yacine Brahimi, 12-Carl Medjani, 14-Nabil Bentaleb, 16-Mohamed Lamine Zemmamouche, 17-Liassine Cadamuro, 18-Abdelmoume Djabou, 21-Riyad Mahrez.
Sementara itu Kabar buruk bagi Aljazair jelang pertandingan lawan Jerman. Akibat suporternya mengarahkan sinar laser ke kiper Rusia Igor Akinfeev pada laga pamungkas Grup H yang berakhir 1-1, FIFA mengenakan denda 50.000 franc Swiss (Rp620 juta).
Tayangan televisi menunjukkan lampu hijau, khas dari jenis yang dihasilkan oleh pena laser, yang bersinar ke arah gawang Rusia sebelum Aljazair mencetak gol penyeimbang melalui Islam Slimani, tulis Reuters.
Denda yang ditetapkan oleh Federation Internationale de Football Association (FIFA) juga termasuk hukuman untuk penggunaan kembang api dan bom asap oleh suporter Aljazair selama pertandingan.
"Asosiasi Sepak Bola Aljazair bertanggung jawab atas perilaku suporternya selama pertandingan Piala Dunia antara Rusia dan Aljazair pada 26 Juni 2014," kata juru bicara FIFA yang tidak disrbutkan namanya pada Selasa dini hari WIB (1/7/2014).
"Insiden tersebut termasuk penggunaan laser, cahaya Bengal, dan bom asap. Komite Disiplin FIFA dikenakan denda sebesar CHF 50.000 dan menegur Asosiasi Sepak Bola Aljazair," tambah juru bicara tersebut.
Aroma Prancis
Joachim Loew mewaspadai aroma Prancis di tim Aljazair. Dia mengakui kualitas tinggi para pemain Aljazair terutama yang terlibat di kompetisi Prancis sejak dini. Meskipun belum familiar dengan nama-nama pemain Aljazair, Loew menyatakan kualitas tinggi mereka sudah dapat dipastikan.
Sementara itu, skuat berjuluk Der Panzer pincang lantaran salah satu pemain andalannya, Lukas Podolski, mengalami cedera, sehingga hampir pasti tak bisa main lawan Aljazair.
Iritasi lutut juga melanda Jerome Boateng, Loew menyatakan pemain keturunan Ghana itu segera pulih dan bisa diturunkan kontra Serigala Gurun, julukan Aljazair.
Berdasarkan data badan sepak bola dunia FIFA, Jerman (Barat) dan Aljazair sudah dua kali bertemu. Di Piala Dunia 1982 Aljazair menang 2-1. Sebelumnya, pada 1 Januari 1964, Aljazair juga pernah menaklukkan Jerbar 2-0.
Jadi, jika Jerman menang di Porto Alegre, maka itu akan memecahkan telur tak pernah menang head to head atas Aljazair. Sedangkan bagi Aljazair, kelolosannya dari fase grup kian jauh, tidak sekadar di 16 besar.
Meskipun belum pernah menang dalam dua pertemuan kontra Aljazair, Jerman kali ini pantas diunggulkan untuk memenangi laga yang akan dipimpin wasit Brasil Sandro Ricci, dengan pertimbangan melihat perjalanan sejarah kedua tim.
Der Panzer, julukan Jerman, adalah juara dunia tiga kali yakni pada edisi 1954, 1974, dan 1990. Sedangkan prestasi terbaik Aljazair dalam keterlibatannya di Piala Dunia 1982, 1986, 2010 hanya sebatas fase grup.
Meskipun terhenti di fase grup, ada catatan penting yang terkait dengan Jerman dan Aljazair pada Piala Dunia 1982. Ketika itu sama-sama berada di Grup 2, Aljazair mengalahkan Jerman Barat 2-1 di laga pembuka grup.
Setelah menyelesaikan pertandingan ketiga atau terakhir, sebenarnya Aljazair berpeluang lolos jika Austria tidak mengalah kepada Jerman Barat dalam pertandingan yang digelar sehari setelah matchday ketiga Aljazair vs Chile.
Tetapi, ternyata yang terjadi di Stadion El Molinon, Gijon, Spanyol, Austria yang telah lebih dulu memastikan lolos ke babak knock out sengaja memberi kemenangan kepada Jerman Barat dengan skor tipis 1-0, sehingga kedua tim bangsa Aria itu yang melaju ke 16 besar dan Aljazair tersingkir.
Jadi, ini momen balas dendam Aljazair atas kelakuan Jerman 32 tahun silam.