Bisnis.com, RIO DE JANEIRO - Grup D adalah satu-satunya grup Piala Dunia yang dihuni tiga mantan juara dunia, yaitu Inggris, Italia dan Uruguay. Kosta Rika sebagai pelengkap grup ini.
Nada perang akan mulai dibunyikan pada pertandingan perdana antara Timnas Inggris pimpinan Steven Gerrard melawan Italia yang dikapten Gianluigi Buffon di bawah terik dan lembabnya kota Manaus, Sabtu nanti.
Karena di grup ini hadir pula juara Amerika Selatan, Uruguay, yang diperkuat striker subur Luis Suarez, maka kekalahan akan fatal bagi Inggris dan Italia. Inggris dan Italia terakhir kali bertemu pada perempat final Piala Eropa 2012 ketika pasukan Cesare Prandelli menang adu penalti setelah bermain seri 0-0 sampai 120 menit.
Kiper Gianluigi Buffon dan gelandang Andrea Pirlo yang pernah merasakan kejayaan menjadi juara pada Piala Dunia 2006 di Jerman, masih bercokol di timnas, namun ada ketidakmenentuan dalam konfigurasi serangan tim Italia.
Playmaker Riccardo Montolivo tak jadi membela tim karena patah kaki, sementara ketidakhadiran Giuseppe Rossi akibat masalah kebugaran akan membuat Mario Balotelli menjadi satu-satunya tumpuan dalam menciptakan gol.
"Kami tahu kami berada di grup yang sangat sulit," kata Prandelli, yang biasa menurunkan line up dengan formasi 4-3-1-2 namun bisa beroperasi dengan tiga pemain bertahan. "Tujuan pertama kami adalah lolos, dan kemudian kita lihat nanti."
Seperti halnya Italia, Inggris tak terkalahkan pada babak kualifikasi Zona Eropa, namun optimisme menyurut akibat kekalahan di kandang dalam laga persahabatan melawan Chile dan Jerman November tahun lalu.
Manajer Timnas Inggris Roy Hodgson hanya memasukkan enam pemain yang berpengalaman tampil pada putaran final Piala Dunia dan skuatnya dipenuhi para pemain muda. Pemain sayap Raheem Sterling (19) bisa diturunkan sejak awal kala melawan Italia, sedangkan gelandang Everton berusia 20 tahun Ross Barkley juga diharapkan akan menciptakan dampak.
Keprihatian Suarez
Mengingat kondisi dan perkiraan bahwa Italia akan mendominasi penguasaan bola di Manaus, Hodgson mesti menentukan apakah akan tetap mempercayakan pada sistem uji coba 4-2-3-1 atau menaruh gelandang tengah dalam formasi 4-3-3.
"Ada banyak pemain yang sangat lincah, atletis dan cepat di tim," kata Hodgson.
"Saya tak ingin dikutipkan bahwa, ”Kami akan memainkan pertandingan tekanan tinggi, karena itu secara otomatis mensyaratkan setiap waktu kiper mereka mengumpan bola ke pemain yang selevel dengannya, 100 yard dari gol kami, yang akan memaksa kami bergerak ke belakang ke separuh lapangan."
Peluang sukses Uruguay akan tergantung kepada kebugaran Suarez, si striker bintang yang akan memimpin barisan depan bersama pemain Paris Saint-Germain Edinson Cavani jika dia pulih dari bedah lututnya dengan tepat waktu.
Suarez melewati musim yang sensasional bersama Liverpool dalam mana dia sudah mencetak 31 gol di Liga Utama Inggris.
Pasukan Oscar Tabarez tampil mengejutkan dengan masuk semifinal Piala Dunia 2010 untuk kalah dari Belanda, namun lolos ke Brasil dengan terseok-seok setelah melewati laga play-off melawan Yordania.
"Gaya kami selalu tetap sama sejak 2006, manakala kami memulai bermain bersama," kata bek tengah Diego Godin. "Gol kami akan memajukan tim ke putaran kedua, setiap tim membidik hal yang sama."
Kosta Rika lolos dengan menempati peringkat dua di bawah Amerika Serikat di Zona CONCACAF, namun mereka harus bekerja ekstra keras untuk bisa mengulangi pencapaian mengejutkan mereka pada Piala Dunia 1990 lolos ke babak 16 Besar.
Pelatih mereka yang asal Kolombia Jorge Luis Pinto, yang suka menaruh lima pemain bertahan, memiliki reputasi dalam menelurkan tim yang secara taktis sangat terorganisir dan juga diberkati oleh sejumlah pemain depan berbakat.
Kapten elegan Bryan Ruiz dan pemain Arsenal Joel Campbell akan mengirim beberapa terobosan, namun striker Alvaro Saborio yang menjadi pencipta gol terbanyak Kosta Rika sepanjang babak kualifikasi, absen karena patah kaki, demikian AFP