Bisnis.com, BRASILIA - Brasil sedang mengerahkan 157.000 tentara dan polisi untuk memastikan keamanan selama penyelenggaraan Piala Dunia yang digelar 20 hari dengan latar belakang aksi-aksi protes dan serangan-serangan.
Kementerian pertahanan mengatakan akan mengerahkan kekuatan personil 57.000 angkatan laut, angkatan darat dan udara untuk acara tersebut, termasuk 21.000 orang yang akan bersiaga untuk situasi yang membutuhkan intervensi segera.
Kementerian telah menginvestasikan 709 juta reais (US$322 juta) sejak 2012 dalam memodernisasikan kekuatan dan mempersiapkan mereka untuk turnamen, yang berlangsung dari 12 Juni-13 Juli.
Menteri Kehakiman Jose Eduardo Cardozo mengatakan tidak percaya demonstrasi dan pemogokan di Brasil baru-baru ini akan meningkat ke peringkat protes-protes yang mencengkeram negara itu seperti tahun lalu selama Piala Konfederasi, satu acara gladi resik Piala Dunia.
Aksi-aksi protes itu menarik satu juta orang ke jalan dan berubah menjadi kekerasan pada saat itu, memalukan penyelenggara turnamen.
"Perasaan kami adalah bahwa (protes) itu akan lebih kecil dari Juni lalu. Tetapi, jujur berbicara, kami siap untuk menghadapi setiap situasi," kata Cardozo kepada wartawan pada konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Celso Amorim.
Para pengunjuk rasa marah atas lebih dari 11 miliar dolar dihabiskan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia di negara dengan ketimpangan yang mencolok, dan kebutuhan mendesak di sektor pendidikan, kesehatan, perumahan dan transportasi.
Aparat keamanan akan disebar di antara 12 kota tuan rumah penyelenggara turnamen dan ibukota-ibu kota negara bagian Vitoria, Maceio dan Aracaju, akan dilengkapi kamp-kamp untuk semua tim pemain di turnamen.
Pihak militer juga akan bekerja sama dengan polisi untuk mengamankan perbatasan negara Amerika Selatan sepanjang 16.800 kilometer (10.400 mil) itu.
Aksi-aksi protes anti-Piala Dunia telah menyusut dalam jumlah sejak tahun lalu, namun juga telah tumbuh lebih radikal.
Sebagai pendekatan turnamen, serangkaian serangan polisi - ditambah ancaman serangan nasional oleh polisi federal - telah mengangkat kekhawatiran keamanan di negara dengan aatu tingkat kejahatan terburuk di dunia itu.
Sekitar 3 juta warga Brasil dan 600.000 turis asing diharapkan untuk menghadiri Piala Dunia itu.