Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PIALA DUNIA: Grup C - Tantangan Segar Empat Benua

Tak pelak lagi merupakan grup yang paling sulit diprediksi lolos ke-16 besar, Grup C terdiri dari empat tim yang tak punya catatan historis Piala Dunia. Kolumbia akan membawa gaya Amerika Latin, Jepang dengan gaya Asianya, Pantai Gading dan Yunani masing-masing dengan tradisi Eropanya.
Tak satu pun tim di grup ini yang pernah lolos dari 16 besar Piala Dunia. /bisnis.com
Tak satu pun tim di grup ini yang pernah lolos dari 16 besar Piala Dunia. /bisnis.com

Bisnis.com, Bisnis.com, Tak pelak lagi merupakan grup yang paling sulit diprediksi lolos ke-16 besar, Grup C terdiri dari empat tim yang tak punya catatan historis Piala Dunia. Kolumbia akan membawa gaya Amerika Latin, Jepang dengan gaya Asianya, Pantai Gading dan Yunani masing-masing dengan tradisi Eropanya.

Kolombia adalah unggulan dan favorit lolos, diikuti juara Asia, Jepang. Tetapi, tidak akan mengejutkan jika Pantai Gading dan Yunani yang justru lolos.

Pemain yang perlu diwaspadai dari grup ini adalah Radamel Falcao dan James Rodriguez dari Kolombia, Georgios Samaras dan Konstantinos Mitroglou dari Yunani, Yaya Toure dan Didier Drogba dari Pantai Gading, Keisuke Honda dan Shinji Kagawa dari Jepang.

Pertandingan pembuka di grup ini, Jepang melawan Pantai Gading di Recife. Kekompakan Samurai Biru akan ditantang kecepatan dan kekuatan Les Elephants. Kemenangan akan sangat mungkin menjamin salah satu tim lolos ke 16 besar.

Tak satu pun tim di grup ini yang pernah lolos dari 16 besar Piala Dunia. Hanya Kolombia dan Jepang yang pernah lolos dari fase grup. Di Brasil mereka akan membuktikan diri bahwa mereka bisa melangkah lebih jauh.

Tak satu pun dari keempat tim ini pernah saling berhadapan di Piala Dunia sebelumnya, juga di turnamen-turnamen besar, kecuali duel Kolombia versus Jepang dalam Piala

Konfederasi pada 22 Juni 2003 di Saint-Etienne, Prancis.

Kolombia menang 1-0 dalam pertandingan itu berkat gol Giovanni Hernandez. Namun, mereka tersisih pada semifinal dan kekalahannya mengakibatkan Marc-Vivien Foe kehilangan nyawanya secara tragis.

Kolombia

Kolombia memulai fase kualifikasi di Zona Amerika Selatan dengan sangat baik, mengumpulkan empat poin dari dua pertandingan pertamanya sebelum kalah dari tuan rumah Argentina pada pertandingan ketiga yang mengakhiri kepelatihan Leonel Alvarez.

Kedatangan Jose Nestor Pekerman sebagai pengganti Alvarez membalikkan nasib Los Cafeteros dalam perjalanan mereka ke Brasil 2014 yang mengantarnya memenangi lima dari enam pertandingan berikutnya dan memastikan mereka ke putaran final di Brasil.

Kemenangan kandang meyakinkan di Barranquilla adalah sentral dari kampanye sukses mereka karena mereka memperlihatkan keseimbangan antara serangan dan pertahanan serta "their cutting edge up front".

Tak ada tim di grup ini yang mencetak kurang dari 13 gol yang dicipta Kolumbia, dan hanya dua pesaing benuanya yang menciptakan lebih dari 27 gol. Setelah membukukan tempat

ke putaran final Piala Dunia pertamanya sejak 1998 di Prancis, Kolombia akhirnya finish di urutan dua zona Amerika Selatan, pencapaian tertinggi sejak babak prapiala dunia diikutinya.

Catatan Piala Dunia

Kecuali pada Piala Dunia Italia 1990, ketika generasi emas pimpinan Rene Higuita dan Carlos Valderrama meloloskan negeri ini ke 16 besar, Kolombia tidak pernah lagi lolos dari fase grup.

Pada keikutsertaannya dalam tiga putaran final kecuali di Italia itu, Kolombia menelan enam kekalahan, satu seri, dan hanya dua kali merasakan kemenangan.

Pemain kunci

Penampilannya yang cemerlang di klub Monaco, Radamel Falcao kini dianggap sebagai ancaman utama penyerangan Kolombia.

Pemain predator berusia 25 tahun ini pertama kali membela River Plate, sebagai pemuda dan lalu masuk tim senior, sebelum pindah ke Eropa pada 2009 di mana dia memenangi dua gelar liga, dua piala kompetisi lokal, tiga Piala Super Eropa dan Liga Europa bersama Porto, ditambah satu piala Liga Europa dan Piala Super Eropa bersama Atletico Madrid.

Selain Falcao, Kolombia juga mengandalkan duo pertahanan berpengalaman Mario Yepes

dan Luis Perea, di samping gelandang serang James Rodriguez dan mitra berbahaya Falco di depan yang bernaluri menyerang Teo Gutierrez.

Pelatih: Jose Pekerman

Peringkat FIFA: 5

Prestasi terbaik pada turnamen FIFA: Piala Dunia U-20 UAE 2003 (tempat ketiga), Piala Dunia Italia 1990 (16 Besar).

Mantan pemain bintang: Rene Higuita, Carlos Valderrama, Faustino Asprilla

 

Pantai Gading

Pantai Gading lolos dari kualifikasi setelah memenangkan empat dari enam pertandingan. Mereka mencetak 15 gol dan kemasukan lima gol. Yang mengurangi poin mereka hanya dua kali seri melawan musuh terberatnya di fase grup Maroko.

Lalu, susah payah lolos dari laga kandang dan tandang dalam play-off melawan Senegal yang hampir menjegalnya. Pada seperempat masa terakhir laga leg kedua, Senegal unggul satu gol tandang saat agregat masih 3-2, namun gol pada menit-menit terakhir dari Salomon

Kalou memastikan mereka meraih tiket final yang ketiga berturut-turut.

Catatan Piala Dunia

Pantai Gading tidak pernah lolos dari fase grup putaran final Piala Dunia karena mereka terus-terusan bermain seri. Pada debutnya dalam Piala Dunia 2006, Les Elephants berada di Grup C bersama Argentina, Belanda, dan Serbia Montenegro.

Mereka finish ketiga di grup, seperti yang mereka raih pada Piala Dunia Afrika Selatan empat tahun kemudian, ketika mencatat hasil seri melawan Brasil, Portugal, dan Korea Utara.

Pemain kunci

Pantai Gading dianugeragi talenta-talenta individual Afrika yang luar biasa. Didier Drogba dan Salomon Kalou adalah duet maut di depan, sedangkan duo gelandang Didier Zokora dan Yaya Toure adalah kunci pemenangan pertarungan di lapangan tengah.

Pemain sayap eksplosif Gervinho menyuplai bola dari kedua sisi, sementara Emmanuel Eboue dan Kolo Toure dilimpahi pengalaman banyak di sektor pertahanan.

Pelatih: Sabri Lamouchi

Peringkat FIFA: 24

Prestasi terbaik pada turnamen FIFA: Piala Dunia Jerman 2006 dan Piala Dunia Afrika Selatan (fase grup), Piala Dunia U-17 Kanada 1987 (tempat ketiga), Piala Konfederasi Saudi Arabia 1992 (keempat).

Mantan bintang: Laurent Pokou, Youssouf Fofana, Joel Tiehi

 

Jepang

Dua tahun kampanye kualifikasi, Jepang mencatat kemajuan dari pertandingan ke pertandingan di bawah asuhan Alberto Zaccheroni yang melatihnya usai penampilan impresif Jepang pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Mulanya Jepang baru berjuang beradaptasi dengan gaya Italia di bawah sang pelatih sehingga harus kalah dari Uzbekistan dan Korea Utara sebelum mereka lolos ke putaran final Piala Dunia keempat kalinya.

Proses transisi akhirnya berhasil mereka lalui. Di bawah inspirasi Keisuke Honda, Shinji Kagawa, dan Shinji Okazaki, Jepang mulai mencengkeram jatah putaran final Piala Dunia.

Dua kemenangan mengesankan dari Oman (3-0) dan Yordania (6-0) mengantarkan Samurai Biru menjadi pemuncak grup dan meskipun mereka ditahan Australia 1-1, kekalahan Oman dan Iraq mengantar tim asuhan Zaccheroni lolos dari kualifikasi.

Kekalahan mengejutkan 1-2 dari Yordania menunda selebrasi lolos ke putaran final Piala Dunia, namun mereka bangkit untuk menahan seri Australia 1-1 guna memastikan lolos kelima kalinya ke putaran final Piala Dunia.

Catatan Piala Dunia

Mereka gagal memenuhi harapan pada debut Piala Dunia pertamanya setelah tiga kekalahan di fase grup. Namun, pada Piala Dunia 2002 Korea/Jepang, pertama di Asia, mereka membuat sejarah, setelah menjadi juara grup yang juga dihuni Rusia, Belgia, dan Tunisia, untuk maju ke putaran kedua.

Mereka kemudian disingkirkan Turki yang menempati peringkat tiga oleh satu gol saja. Jepang terpuruk lagi pada Piala Dunia 2006 di Jerman setelah hanya mengemas satu poin dari tiga pertandingan fase grupnya.

Mereka membayar ketidaksuksesan di Jerman itu pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010 dengan lolos ke putaran kedua menyingkirkan Denmark dan Kamerun. Mereka hampir menumbangkan Paraguay pada babak 16 besar namun tersingkir lewat adu penalti setelah sampai babak tambahan bermain 0-0.

Pemain kunci

Setelah tampil cemerlang pada Piala Dunia terakhir dan Piala Asia belum lama ini, gelandang CSKA Moscow Keisuke Honda dengan cepat merengkuh tempatnya sebagai pemimpin baru skuad, mengisisi tempat yang ditinggalkan Hidetoshi Nakata dan Shunsuke Nakamura.

Ujung tombak serangan adalah Shinji Kagawa dan Shinji Okazaki yang menjadi pencetak gol di zona dengan masing-masing tiga. Mendamping Honda di tengah adalah spesialis set-piece Yasuhito Endo, sedangkan bek Schalke 04 Atsuto Uchida adalah pemain kunci di sector belakang.

Pelatih: Alberto Zaccheroni

Peringkat FIFA: 48

Prestasi terbaik pada turnamen FIFA: Olimpide Mexico City 1968 (ketiga), Piala Dunia U-20 Nigeria 1999 (Runner-up), Piala Dunia U-17 Mexico 2011 (perempatfinal)

Mantan bintang: Kazuyoshi Miura, Shunsuke Nakamura, Hidetoshi Nakata

 

Yunani

Yunani menjalani kampanye fase kualifikasi dengan bagus sekali. Total poin mereka 25 dari sepuluh pertandingan, yang semestinya sudah cukup meloloskannya secara otomatis ke Brazil.

Namun, mereka harus menjalani pertandingan play-off karena finish pada posisi kedua di grup setelah kalah selisih gol dari Bosnia-Herzegovina.

Lima dari delapan kemenangan Yunani dicetak dengan hasil gol 1-0. Kehilangan poin Yunani di Grup G hanya terjadi setelah menghadapi Bosnia, masing-masing 0-0 dalam laga kandang dan kalah 1-3 dalam laga tandang di Zenica.

Pada play-off, tim asuhan Fernando Santos ini menghadapi Rumania yang sama-sama telah berpangalaman tampil di Piala Dunia. Juara Piala Eropa 2004 tampil lebih baik dari lawannya dalam laga dua leg itu.

Setelah menang besar 3-1 di kandang, Yunani menahan seri 1-1 Rumania di kandangnya di Bucharest. Ini sudah cukup memastikan Yunani meraih tempatnya di Brasil.

Tiga dari empat golnya diciptakan oleh striker Konstantinos, Mitroglou, yang lima golnya dalam babak kualifikasi menjadikannya sebagai pilihan utama dalam barisan serang Yunani.

Catatan Piala Dunia

Catatan tertinggi Yunani didapat setelah menjuarai EURO 2004 di Portugal, namun di putaran final Piala Dunia sama sekali berbeda. Pada Piala Dunia USA 1994, mereka pulang lebih awal karena tak satu pun mencetak gol dan tak satu pun meraih poin akibat kekalahannya dari Argentina (4-0), Bulgaria (4-0), dan Nigeria (2-0).

Enambelas tahun kemudian, lawatan mereka ke Piala Dunia Afrika Selatan membuatnya menang 2-1 atas Nigeria, tapi kalah 2-0 masing-masing dari Korea Selatan dan Argentina sehingga kembali terlempar sejak fase grup.

Pelatih yang mengantarkan Yunani menjuarai EURO 2004 Otto Rehhagel mundur menyusul kampanye mengecewakan pada Piala Dunia 2010. Masa kepelatihan pria Jerman selama sembilan tahun bersama Yunani pun berakhir dan lalu digantikan Fernando Santos.

Pelatih asal Portugal itu membawa perubahan positif dengan sukses mengantarkan Yunani ke EURO 2012 sebelum disingkirkan Jerman pada perempatfinal dan kemudian mencapai putaran final Piala Dunia Brasil.

Pemain kunci

Jenderal lapangan tengah dan kapten Giorgos Karagounis tetap menjadi figur dominan dalam tim, sedangkan penyeranag Dimitrios Salpingidis dan Mitroglou memberi Santos keberagaman opsi serangan.

Dia juga bisa mengandalkan para pemain berpengalaman seperti Theofanis Gekas dan Giorgos Samaras yang akan menjadi kunci ketika turnamen mulai.

Di samping talenta pada barisan depannya, lapisan pertahanan Yunani juga menyita perhatian di babak kualifikasi dan inilah yang menjadi fondasi sukses Yunani karena hanya kemasukan dua gol dari 10 pertandingan yang dilakoni.

Pelatih: Fernando Santos

Peringkat FIFA: 13

Prestasi terbaik pada turnamen FIFA: Piala Dunia Amerika Serikat 1994 dan Piala Dunia Afrika Selatan 2010 (fase grup)

Mantan bintang: Theodoros Zagorakis, Antonios Nikopolidis, Angelos Basinas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper