Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Olimpiade Paris 2024, Awan Kelabu Bulu Tangkis Indonesia

Dunia bulu tangkis meraih hasil buruk di Olimpiade Paris 2024 dan mengukir 2 catatan hitam.
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie di Olimpiade Paris 2024 / Reuters.
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie di Olimpiade Paris 2024 / Reuters.

PBSI Salah Langkah?

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melakukan upaya-upaya persiapan yang matang untuk para atlet yang bertarung di Olimpiade Paris 2024.

Pada 8 Januari 2024 PBSi membentuk tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024. Tim tersebut diisi sederet atlet badminton legendaris Indonesia.

Tim tersebut diketuai M Fadil Imran yang merupakan Sekretaris Jenderal PBSI. Fadil ditunjuk menjadi Satuan Tugas (Satgas) Road to Olympics 2024 pada Oktober 2023 menyusul hasil negatif di Asian Games.

Manajer tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024, Armand Darmadji, menyebut pembentukan tim tersebut adalah untuk membuat atlet Indonesia bisa bersaing memperebutkan tiket Race To Olympic 2024.

"Bulu tangkis Indonesia adalah aset berharga yang harus dijaga. Olimpiade Paris 2024 adalah momen penting untuk menegaskan eksistensi Indonesia di panggung internasional. Oleh karena itu PBSI mempersiapkan diri membentuk tim Ad Hoc untuk cabor bulu tangkis. Persiapan menuju Olimpiade sudah dilakukan sejak lama. Pada Mukernas sudah dicanangkan tema menuju Olimpiade 2024. Pada Oktober 2023 diterbitkan surat untuk membentuk tim Ad Hoc," ucap Armand Darmadji.

Tujuan dan maksud pembentukan tim Ad Hoc PBSI menekankan soal perjuangan maksimal untuk memaksimalkan kuota atlet di Olimpiade 2024 Paris di tengah prestasi badminton Indonesia yang menurun beberapa waktu terakhir.

Sederet nama yang masuk dalam tim Ad Hoc antara lain adalah Ricky Soebagja selaku wakil manajer, Rionny Mainaky sebagai pelatih kepala, serta tim pelatih yang ada di Pelatnas PBSI yakni Irwansyah, Indra Widjaja, Aryono Miranat, Eng Hian, dan Herry Iman Pierngadi.

Enam atlet peraih emas Olimpiade yang ditunjuk sebagai mentor yaitu Taufik Hidayat, Susy Susanti, Candra Wijaya, Greysia Polii, Liliyana Natsir, dan Tontowi Ahmad.

Sayangnya, pembentukan tim Ad Hoc tak selaras antara harapan dan kenyataan. Bukan hanya gagal memaksimalkan kuota pemain asal Indonesia di semua sektor, Tim Merah Putih justru berakhir antiklimaks di Olimpiade Paris 2024.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper