Bisnis.com, JAKARTA — Lionel Messi sesaat berlari kecil ke depan bangku pelatih timnas Belanda, Louis Van Gaal, dan melakukan selebrasi yang tidak biasa. Mengangkat kedua tangannya di sebelah telingga, persis yang dilakukan legenda Argentina, Juan Roman Riquelme.
Kapten timnas La Albiceleste itu terlihat gembira seusai menceploskan gol ke gawang de Orange untuk kedua kalinya. Gol pertama, tercipta pada menit 73 lewat titik putih. Wasit memberikan hadiah penalti setelah Marcos Acuna dijatuhkan Denzel Dumfries di kotak penalti.
Gol ini menjadi penyemangat Messi setelah gagal mengeksekusi penalti saat bertanding melawan Polandia pada fase gugur. Gol tersebut sekaligus menggandakan keunggulan yang sebelumnya diciptakan oleh bek kanan Argentina, Nahuel Molina, pada menit ke 35.
La Albiceleste unggul hingga menit terakhir. Namun, agresifitas de Orange membuat pertahanan Argentina jebol pada menit ke 83 lewat sepakan Wout Weghorst. Saat injury time, penyerang klub Besiktas JK, Turki, itu menyamakan kedudukan 2-2.
Pada babak tambahan selama 30 menit, kedua tim tidak mampu menambah pundi-pundi gol. Bahkan, laga kian memanas hingga membuahkan kartu merah pada bek Belanda, Denzel Dumfries. Akhirnya laga berlanjut ke adu penalti.
Kiper Argentina Emiliano Martínez menjadi pahlawan dengan menepis dua tendangan pemain Belanda. Sementara itu, empat tendangan Argentina gagal dihalau oleh kiper Belanda, salah satunya sepakan Lionel Messi.
Baca Juga
Tensi Panas Laga Argentina Belanda
Setelah laga berakhir, tensi panas pun masih berlanjut. Usai merayakan selebrasi di depan Van Gaal, dan memastikan kemenangan melawan Belanda, Messi terlihat kembali ke bangku pelatih. La Pulga tampak beradu mulut dengan Van Gaal dan asisten pelatih Timnas Belanda Edgar Davids.
"Apa yang kamu lihat, idiot? Ayo, pergilah ke sana," kata Messi dikutip dari The Mirror pada Sabtu (10/12/2022).
Lionel Messi melakukan selebrasi di hadapan Van Gaal seusai mencetak gol pada adu penalti Argentina vs Belanda, Jumat (10/12/2022)./Youtube
Messi juga mengkritik Van Gaal usai pertandingan. "Van Gaal telah mengatakan bahwa mereka memainkan sepakbola yang bagus, tapi yang dia lakukan adalah menempatkan orang-orang tinggi dan mengandalkan bola-bola panjang," ujar pemenang tujuh kali Ballon d'Or itu.
Sepanjang adu penalti, para pemain Argentina juga terlihat berlari sambil menunjukkan ekspresi emosionalnya ke para pemain Belanda.
Saat laga berlangsung, tensi panas memang sudah terasa. Luuk De Jong misalnya ribut dengan Emiliano Martínez pada menit ke-75.
Lalu, Leandro Paredes sempat menendang bola ke arah bench De Oranje yang menyulut kemarahan Belanda pada menit ke-88. Sebelum melakukan aksinya itu, Paredes juga menekkel bek Belanda Nathan Ake.
Selebrasi Lionel Messi di Depan Van Gaal
Aroma dendam menjadi penyemangat Messi dalam laga Argentina vs Belanda. Terlebih lagi, sebelum jalannya laga, Van Gaal sempat sesumbar akan membungkam La Albiceleste dengan meredam pergerakan Messi.
Salah satunya akan menempatkan orang tinggi di garda depan de Orange. Hal itu secara tidak langsung menyindir Messi yang memiliki postur 169 sentimeter, lebih rendah daripada pemain Belanda.
Messi pun membalas pernyataan Van Gaal dengan melakukan selebrasi mengangkat tangan di sebelah telinga. Selebrasi itu seolah-olah seperti memperagakan 'mana suaramu'.
Selebrasi itu biasa dilakukan oleh salah satu playmaker terbaik yang pernah lahir di dunia, Juan Roman Riquelme. Dalam sejumlah pertandingan, saat mencetak gol, Riquelme, melakukan selebrasi tersebut. Bahkan, saat masih bermain bersama Messi di Barcelona FC.
Lionel Messi bersama Juan Roman Riquelme saat bersama masih berseragam timnas Argentina./en.as.com
Namun, Riquelme tidak bertahan lama di Camp Nou. Pasalnya, Van Gaal tidak menghendaki kehadiran Riquelme di Barcelona. Menurutnya, kehadiran pemain bernomor punggung 10 itu adalah keinginan manajemen klub.
Riquelme hanya seumur jagung (2022-2005) di Barcelona. Selama di Camp Nou, dia banyak diposisikan sebagai pemain bertahan atau duduk di bangku cadangan. Itu pun separuh lebih dari kontraknya di Barcelona dihabiskan di Villarreal (2003-2005) berstatus pemain pinjaman.
Pada 2005 dia dijadikan pemain tetap di Villarreal hingga 2007. Di klub Kapal Selam Kuning ini, Riquelme, menemukan jati dirinya sebagai seniman playmaker. Namun, karir El Submarino Amarillo berakhir tragis. Pasalnya dia dipecat karena bertengkar dengan manajemen klub itu.
Dia pun akhirnya kembali ke Boca Juniors. Klub pertema yang mengasah keahliannya pertama kali. Karir Riquelme dimulai pada 1996, ketika dia mendapat kesempatan promosi ke tim utama kebanggaan Argentina itu.
