Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meluapkan kekecewaannya terhadap wasit yang bertugas memimpin pertandingan di kompetisi Liga 3 babak 16 besar.
Dalam pertemuan dengan wasit-wasit tersebut pada, Selasa (8/3/2022), Iriawan merespons serta mengevaluasi kinerja wasit, seusai Liga 3 babak 16 besar yang telah bergulir dalam dua hari belakangan ini, salah satunya terkait kesalahan yang berulang kali dilakukan oleh wasit saat memimpin laga.
Terakhir saat wasit yang memimpin laga antara Farmel FC dan Persikota di mana ada keputusan wasit (Untung Santoso), asisten wasit pertama (Hidayat), dan asisten wasit kedua (Yulianto) yang menjadi kontroversial.
Dalam pertandingan itu, Farmel menang 3-0 melawan Persikota Tangerang.
Keputusan wasit yang menyatakan on side 2-4 meter dianggap off side. Demikian juga yang bukan takling, tetapi diberikan penalti.
"Saya merasa terganggu dengan adanya masalah keputusan-keputusan kontroversial yang dibuat oleh para wasit yang bertugas. Bisa jadi opsinya saya mencari wasit-wasit lain dari luar negeri,” katanya dikutip dari keterangan resmi, Selasa (8/3/2022).
Baca Juga
Menurutnya, kesalahan yang dilakukan wasit dalam laga resmi dapat menjadi preseden buruk bagi PSSI.
“Saya tidak ingin dicap ada permainan di dalam PSSI. Bisa berubah kalian? Saya berdarah-darah dan jatuh bangun membangun sepak bola yang sempat berhenti nyaris dua tahun," imbuhnya.
Iriawan pun mengultimatum wasit-wasit ini untuk memperbaiki kinerjanya.
"Saya mohon ini diperbaiki. Karena saya kecewa. Jadi maaf saya bicara keras. Bisa berubah atau tidak? Kalau tidak, tak usah jadi wasit, cari nafkah dan kerjaan lain. Ambil contoh Thoriq (Alkatiri), dia bisa menjadi contoh dan anutan bagi kalian,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu juga meminta wasit melihat lagi video rekaman pertandingan antara Farmel dan Persikota.
Iriawan juga meminta para wasit untuk menjaga integritas dan hati nurani sehingga tidak ada keberpihakan atau salah keputusan.
Senada dengan Iriawan, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi.
"Bisa jadi nanti orang-orang sudah tidak percaya dengan wasit-wasit Indonesia, dan kami bisa saja mengambil wasit-wasit dari luar negeri. Itu akan memicu wasit-wasit Indonesia untuk bisa lebih baik," ungkapnya.