Bisnis.com, JAKARTA – Edinson Cavani tidak sengaja bersikap rasis dalam postingan Instagram yang membuatnya diskors tiga pertandingan, kata Football Association (FA).
Namun, menurut otoritas sepak bola Inggris itu, seorang penggemar sepak bola Liga Primer Inggris akan menganggap sebuah kata dalam postingan itu "menyerang secara rasial", FA menambahkan dalam alasan tertulis untuk larangan tersebut pada Kamis (7/1/2021).
Striker Manchester United Cavani didenda 100.000 pound sterling dan dilarang untuk mem-posting yang mengandung kata dalam bahasa Spanyol yang menyinggung dalam beberapa konteks.
Cavani, yang membuat postingan pada 29 November, segera menghapusnya dan meminta maaf ketika dijelaskan kepadanya bagaimana istilah itu menyebabkan pelanggaran.
Dia mengaku bersalah atas tuduhan FA karena menggunakan kata-kata yang menghina dan atau tidak pantas, dan diskors pada 31 Desember 2020.
Keputusan FA itu memicu protes berbagai pihak seperti Akademi Bahasa Uruguay, para pemain Uruguay seperti Luis Suarez dan Diego Godin, serta Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) sehingga FA memberi penjelasan lagi tentang hal itu.
Menjelaskan alasan keputusan tersebut, komisi pengaturan independen FA mengatakan "terkejut" bahwa, pada saat mem-posting, dia tidak menerima pelatihan media dari Manchester United, mengingat jumlah pengikut Instagram-nya yang banyak.
Mengingat profil tinggi pemain, ketidakmampuannya untuk berbicara bahasa Inggris, dan fakta bahwa dia memiliki hampir 8 juta pengikut Instagram, komisi FA mengaku terkejut bahwa tidak ada 'pelatihan' yang secara khusus diberikan kepadanya.
Namun, dalam memberlakukan hukuman minimum karena menggunakan bahasa yang menghina dan atau tidak pantas, komisi FA mencatat bahwa Cavani dan United "telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa pemain memiliki pemahaman yang lebih besar tentang tanggung jawabnya di media sosial".
Komisi tersebut menulis: "Keadaan dan fakta unik dari kasus pemain ini sedemikian pentingnya sehingga penetapan hukuman dengan standar minimum dapat dibenarkan untuk menghindari hasil yang tidak adil."
Postingan tersebut ditulis sebagai respons "penghargaan penuh kasih" dari seorang teman yang memberikan ucapan selamat kepadanya.
Seiring dengan pelarangan dan denda, Cavani juga harus menyelesaikan program pendidikan "tatap muka".