Bisnis.com, JAKARTA – Pemain depan Manchester United Edinson Cavani didakwa melakukan pelanggaran berat terhadap peraturan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) karena menggunakan istilah rasial "negrito" dalam unggahan Instagram bulan lalu.
Pemain Uruguay berusia 33 tahun itu sebenarnya sudah meminta maaf atas unggahan tersebut yang dia tulis seusai United mengalahkan Southampton 3–2 pada 29 November dengan memberiman penjelasan bahwa istilah tersebut adalah salam dan ucapan terima kasih kepada seorang teman.
"Edinson Cavani telah didakwa melakukan pelanggaran ... sehubungan dengan unggahan media sosial pada Kamis 29 November 2020," kata FA.
"Diduga bahwa ... komentar yang diunggah di halaman Instagram pemain Manchester United FC itu menghina dan / atau kasar dan / atau tidak pantas dan / atau membuat sepak bola menjadi buruk."
"Lebih lanjut diduga bahwa komentar tersebut merupakan 'Pelanggaran yang Diperburuk' ... karena menyertakan referensi, baik tersurat maupun tersirat, untuk warna dan / atau ras dan / atau asal etnis."
United mengeluarkan pernyataan membela pemainnya, sambil mengatakan bahwa Cavani tidak memiliki niat jelek dalam unggahan tersebut.
"Manchester United dan semua pemain kami berkomitmen penuh untuk memerangi rasialisme dan kami akan terus bekerja sama dengan FA ... dalam hal itu," kata United dalam laman resmi mereka.
"Edinson dan klub sudah jelas bahwa sama sekali tidak ada niat jahat di balik pesan itu, yang dia hapus dan minta maaf, segera setelah dia diberi tahu bahwa itu bisa disalahartikan. Pemain dan klub sekarang akan mempertimbangkan serta memutuskan langkah yang sesuai terkait keputusan FA."
Cavani telah kembali berlatih setelah cedera otot. Dia memiliki waktu hingga 4 Januari 2021 untuk merespons dakwaan FA tersebut.