Bisnis.com, JAKARTA – Barcelona melakukan perjalanan ke Ukraina untuk menghadapi Dynamo Kiev di Liga Champions pada Rabu (25/11/2020) dini hari WIB tanpa pemain kunci Lionel Messi dan Frenkie de Jong.
Pelatih Ronald Koeman mengungkapkan bahwa keduanya diistirahatkan setelah kekalahan mengecewakan 0–1 dari Atletico Madrid, kekalahan pertama Barcelona melawan tim yang dilatih oleh Diego Simeone di ajang La Liga.
“Kami memutuskan tidak membawa Messi dan De Jong. Situasi kami di Liga Champions cukup nyaman dan mereka butuh istirahat,” ungkapnya pada Senin (23/11/2020)
Penampilan buruk Barcelona membuat Koeman dan para pemain mendapat kritik dalam beberapa pekan terakhir, tetapi pelatih asal Belanda itu tetap fokus pada pekerjaannya dan tidak terjebak dalam keributan yang datang dari media dan pendukung.
“Kami tahu situasi klub ini dan apa yang akan datang. Saya senang dengan pekerjaan para pemain, tetapi saya tidak senang dengan total poin yang kami miliki," kata Koeman.
Penampilan dan perilaku Messi di luar lpangan juga mendapat sorotan, dengan ketidakpastian tentang masa depannya menggantung di atas klub seperti awan gelap. Pemain Argentina itu mencoba pergi musim panas lalu dan kontraknya habis akhir Juni 2021.
“Leo selalu memberikan banyak pengaruh pada kesuksesan klub ini dan dia masih bisa memberi lebih banyak. Saya yakin dia masih pemain yang kami perlukan,” lanjut Koeman.
Masalah Barcelona diperparah oleh cedera bek veteran Gerard Pique. Dia terkilir di pergelangan kakinya dan ACL (anterior cruciate ligament)-nya rusak, dan bisa absen selama beberapa bulan.
"Cedera Pique adalah kerugian besar. Kami tidak tahu berapa lama dia akan absen, tapi jelas bukan hanya 2 pekan. Sekarang adalah waktu untuk memberikan kesempatan kepada para pemain yang lebih muda, dan jika ada kemungkinan untuk menandatangani kontrak pada Januari, kami harus berbicara dengan klub.”
Koeman juga bergabung dengan banyak pelatih Eropa terkemuka dalam mengkritik jadwal terpotong yang harus dihadapi para pemain di seluruh benua karena musim yang dipersingkat Covid.
“Kami harus melindungi pemain. Tidak mungkin bagi mereka untuk selalu tampil di level teratas. Semua orang tahu itu, tapi kami terus memainkan banyak pertandingan. UEFA (Union of European Football Associations) dan FIFA (Federation Internationale de Football Association) harus bertindak," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
