Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, PEKANBARU - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengultimatum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait insiden meninggalnya seorang pendukung sepakbola sebelum laga Persib dengan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu.

"Ini warning keras bagi PSSI dan operator. Lakukan sesuatu, agar tidak terulang kembali, jangan ditukar nyawa dengan bola," kata Imam kepada Antara disela-sela peresmian Sekolah Mutiara Harapan di Komplek RAPP, Pelalawan, Riau, Senin.

Nahrawi mengaku kaget atas insiden pengeroyokan berujung maut terhadap Haringgal Sirila (23), seorang suporter The Jak sebelum laga klasik Persija vs Persib, Minggu sore kemarin (23/9).

"Saya menangis, kecewa, marah, mengutuk keras peristiwa ini. Tentu ini tidak boleh diulangi lagi, kita berduka cita sangat mendalam," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa insiden pendukung sepakbola yang berujung maut kerap kali terjadi di Indonesia. Untuk itu, dengan nada agak meninggi, Nahrawi meminta agar insiden serupa tidak lagi terjadi.

Dia meminta agar PSSI dan operator Liga I segera mengambil langkah penting, termasuk mempertemukan dan mendamaikan kedua kelompok supporter klub bertetangga tersebut.

"Ini warning terakhir dari pemerintah. Lakukan sesuatu. Selain usut tuntas, PSSI harus lakukan upaya yang konkrit. Pertemukan kedua belah pihak. Jangan jadikan ini sebagai perpecahan," tegasnya.

Lebih jauh, Imam menjelaskan saat ini pemerintah tengah melakukan evaluasi pasca insiden tersebut. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan itu dipanggil. Pihaknya juga meminta agar insiden tersebut diusut tuntas.

"Sekarang sedang dilakukan evaluasi di Jakarta. Semua sedang kami panggil. Kita akan lihat nanti, bagaimana pembiaran yang terjadi. Kalau memang ada pembiaran tentu kita akan evaluasi," tuturnya.

Sementara itu, Polrestabes Bandung hingga hari ini telah mengamankan sebanyak 16 orang terkait insiden tersebut. Dari jumlah itu, delapan diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper