Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih kepala Sriwijaya FC Subangkit mengakui perpindahan kandang Sriwijaya dari Jakabaring ke Stadion Haji Agus Salim Kota Padang, Sumatera Barat, memengaruhi mental pemain dalam bertanding.
"Perpindahan kandang ini memang sedikit berpengaruh, namun sebagai pemain profesional mereka harus siap bermain di mana saja, baik kandang maupun tandang," kata Subangkit di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (8/8/2018).
Sriwijaya FC sebelumnya telah melakoni laga kandang di Stadion Haji Agus Salim Padang pada Minggu (29/7), mereka berhasil menundukkan tim tamu Borneo FC dengan skor 1-0 melalui gol yang dicetak Yogi Rahadian.
Selanjutnya Sriwijaya FC akan kembali menggelar pertandingan kandang di Padang menghadapi Madura United pada Sabtu (11/8). "Bermain di Padang ini ada kelebihan dan kekurangan, kelebihannya tidak ada tekanan suporter, namun kita terus berupaya memenangkan laga," kata dia.
Subangkit yang baru melatih Sriwijaya FC menggantikan Rahmad Darmawan setelah beberapa pemain meninggalkan tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.
Pelatih asal Pasuruan itu telah menjalani dua laga bersama Sriwijaya, yakni menghadapi Borneo dan Persib Bandung dengan pemain yang ada seperti Esteban Vizcara, Nur Iskandar, Yu HyunKoo dan lainnya.
Menurut dia, saat ini persoalan yang terjadi dalam tim adalah adaptasi tiga pemain yang baru bergabung, yakni Goran Ghancev, M Alhadji dan Alan Hendrique. Untuk Goran dan Alhadji mereka pernah bermain di liga Indonesia sehingga adaptasi mereka cepat.
"Saat ini tinggal Alan yang masih berupaya untuk beradaptasi, saya yakin setelah bermain menghadapi Borneo dan Persib dia dapat bermain baik menghadapi Madura nanti," ucapnya.
Sriwijaya saat ini terpaku pada posisi ke-11 klasemen Liga 1 Go-Jek Traveloka 2018 dengan mengumpulkan 26 poin dari 19 laga. Sementara Madura United berada di papan atas klasemen, yakni peringkat ketiga setelah berhasil mengumpulkan 30 poin dari 19 pertandingan.