Bisnis.com, JAKARTA - Arda Turan memutuskan untuk meninggalkan Timnas Turki, di mana dia selama beberapa tahun terakhir bertindak sebagai kapten, setelah bertengkar dengan seorang wartawan ketika berada dalam penerbangan selepas uji coba di Macedonia yang membawa mereka ke Slovenia.
Berbicara dengan para jurnalis di kamp latihan di Slovenia, gelandang FC Barcelona itu mengaku telah melakukan kesalahan ketika membela negaranya dan itu membuat dia memilih untuk mengakhiri karier di timnas dengan catatan 94 caps dan mencetak 17 gol.
Namun, Arda menegaskan tidak menyesal telah bertengkar dengan Bilal Mese, wartawan koran Milliyet, dalam penerbangan dari Macedonia setelah uji coba yang berakhir tanpa gol pada Selasa dini hari (6/6/2017).
Menurut Arda, Bilal telah menghinanya sepanjang perhelatan putaran final Piala Eropa (Euro) tahun lalu yang berlangsung di Prancis. Saat itu Arda tampil di bawah harapan dan Turki tersingkir di fase grup, kalah bersaing dengan Kroasia dan Spanyol.
Penyiar CNN Turki mengutip Bilal yang mengaku diserang Arda Turan segera setelah keduanya memasuki pesawat. Menurut dia, Arda menghina dan mencoba memukul meskipun kemudian dihadang sejumlah wartawan dan staf tim.
Bilal mengaku akan mengambil langkah hukum terhadap Arda. “Pertama saya menyangkanya hendak bercanda, namun kemudian satu pukulan melayang,” begitu cerita Bilal.
Baca Juga
Soal perseteruannya dengan Bilal, berbicara di Slovenia, tempat latihan Turki menjelang kontra Kosovo dalam lanjutan Pra-Piala Dunia 2018 pada Senin dini hari WIB (12/6/2017), Arda menyatakan wartawan itu mengembuskan desas-desus dan fitnah serta menghina nilai-nilai keluarganya saat di Euro 2016.
“Saya memang telah melakukan kesalahan ketika mengenai jersey timnas. Insiden itu memang tidak semestinya terjadi di pesawat yang membawa timnas,” kata Arda Turan sambil menambahkan bahwa dia tidak menyesal atas kejadian tersebut.
“Mengapa saya harus menyesainya? Tidak, sebab saya tidak pernah lupa apa yang dikatakannya mengenai saya. Saya segera mengakhiri karier saya di timnas. Saya bicara sebagai seorang yang pernah membela timnas di setiap level umur, yang mencintai negaranya, dan mencintai jersey ini,” paparnya.
Turki dalam kondisi sulit lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia tahun depan. Saat ini, tim asuhan pelatih Fatih Terim itu hanya menempati peringkat keempat Grup I, padahal hanya juara grup yang lolos langsung ke Rusia.
Tim yang finis di runner up masih boleh berharap lolos ke Rusia, karena delapan runner up terbaik dari sembilan grup akan menjalani playoff kandang dan tandang demi berebut empat tiket.
IKUTI JUGA BERITA TERPOPULER KABAR24:
- JELANG PILPRES 2019: Elektabilitas Jokowi di Jawa Barat Ungguli Prabowo
- KRISIS QATAR: OKI Minta Qatar Hormati Komitmen
- Ternyata, Penjamin Utang PT Megalestari yang Pailit Punya Lapangan Golf di Sawangan
- Political Disruption, Berkah atau Kutukan?
- Ini Sumber Perpecahan Qatar dengan Negara-negara Teluk