Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Copa America: Brasil Disingkirkan Gol 'Tangan Tuhan' Peru

Brasil tersingkir secara tragis dan kontroversial dari ajang Copa America Centenario setelah kalah dengan skor tipis 0-1 dari Peru.
Para pemain Peru merayakan kemenangan kontroversial atas Brasil/Reuters
Para pemain Peru merayakan kemenangan kontroversial atas Brasil/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Brasil tersingkir secara tragis dan kontroversial dari ajang Copa America Centenario  setelah kalah dengan skor tipis 0-1 dari Peru dalam matchday ketiga Grup B di Stadion Gillette di Foxborough, Massachusetts, Amerika Serikat, pada Senin pagi WIB (13/6/2016).

Ketersingkiran Brasil ini disebabkan gol semata wayang Peru yang dikontribusi Raul Ruidiaz pada menit ke-75, namun dari tayangan ulang pemain tersebut menggunakan tangannya untuk mendorong bola ke dalam gawang.

Ini mengingatkan khalayak pencinta bola pada saat Diego Maradona mencetak gol untuk Argentina dengan tangan pada Piala Dunia 1986 di Meksiko ke gawang Inggris yang membawa Tango menang 2-1. Maradona kemudian menyebut itu gol 'tangan tuhan'.

Sebagaimana disiarkan secara langsung oleh Kompas TV, para pemain Brasil memprotes gol Peru itu kepada wasit Andres Cunha dari Uruguay yang kemudian berdiskusi dengan penjaga garis. Namun, pada saat yang sama para pemain Peru mengerumuni wasit untuk memberi tekanan psikologis hingga akhirnya gol itu pun disahkan.

Terlepas dari gol Peru yang kontroversial, kualitas Brasil dalam pertandingan ini juga patut disayangkan karena gagal menjebol gawang Peru yang dalam pertemuan terakhir mereka hantam dengan skor telak 3-0 di ajang kualifikasi Piala Dunia 2018.

Tersingkirnya Brasil ini merupakan yang pertama kali sejak Copa America 1987 yang digelar di Argentina. Saat itu Brasil kalah bersaing dengan Chile yang kemudian menjadi juara Grup B dan lolos ke semifinal dalam turnamen yang akhirnya dijuarai Uruguay.

Kekalahan dari Peru ini juga semakin dramatis, karena dalam matchday kedua skuat Samba asuhan pelatih Dunga alias Carlos Caetano Bledorn Verri memperlihatkan keperkasaannya dengan menghabisi Haiti dengan skor sangat telak 7-1.

Namun, Haiti pula yang ‘berkontribusi’ atas tersingkirnya Brasil setelah mereka kalah 0-4 dalam laga yang digelar 2 jam sebelum pertandingan Brasil versus Peru. Keempat gol Ekuador dicetak Enner Valencia (11’), Jaime Ayovi (20’), Christian Noboa (57’), dan Antonio Valencia (78’).

Jika saja laga Ekuador versus Haiti berakhir seri, apalagi jika Ekuador kalah, maka Brasil akan tetap lolos ke babak perempat final.

Dengan hasil dua pertandingan terakhir Grup B itu, maka Peru memuncaki klasemen akhir dengan nilai 7, diikuti Ekuador nilai 5, Brasil 4, dan Haiti 0.

Dalam laga semifinal, Peru sebagai juara Grup B akan bertemu Kolombia sebagai runner up Grup A, sedangkan Ekuador sebagai runner up Grup B jumpa juara Grup A Amerika Serikat.

Dengan hasil ini, maka dua dari tiga tim pengoleksi gelar Copa America telah tersingkir. Sebelumnya Uruguay juga kandas di Grup C setelah kalah dua kali dari Meksiko 1-3 dan dari Venezuela 0-1. Itu kegagalan pertama Uruguay lolos dari fase grup Copa America sejak terakhir mengalaminya pada edisi 1997 di Bolivia.

Uruguay adalah juara terbanyak yaitu 15 kali, diikuti Argentina 14 kali, dan Brasil delapan kali sepanjang sejarah Copa America yang digelar pertama kali pada 1916.

Copa America sejatinya merupakan turnamen antarnegara yang bernaung di bawah Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol). Tapi khusus dalam rangka memperingati 100 tahun digelarnya tunamen tersebut—dimulai pada 1916—, Conmebol mengajak Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia (Concacaf) untuk ikut serta di edisi tahun ini.

Terdapat enam negara Concacaf yang terlibat dalam Copa America Centenario yakni tuan rumah AS, Meksiko, Kosta Rika, Jamaika, Panama, dan Haiti. Adapun 10 negara anggota Conmebol meliputi Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Ekuador, Kolombia, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela.

Uruguay merupakan juara Copa America terbanyak yakni 15 kali, satu lebih banyak ketimbang Argentina. Brasil juara delapan kali, Paraguay dan Peru masing-masing dua kali, serta Chile, Kolombia, dan Bolivia masing-masing satu kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper