Bisnis.com, PAMEKASAN - Pelatih Madura United (MU) FC Gomes de Oliviera menyatakan kekalahan tim asuhannya dari Sriwijaya FC dengan skor telak 0-5 merupakan kecelakaan terbesar sepanjang dia menjadi pelatih.
"Ini kami anggap kecelakaan terbesar selama saya menjadi pelatih," kata Gomes pada Minggu malam (15/5/2016).
Sriwijaya FC berhasil melibas Madura United dalam laga lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.
Lebih lanjut, Gomes menjelaskan sebenarnya saat kebobolan gol ketiga, pemain berusaha membalasnya. Akan tetapi, karena Laskar Sape Kerap waktu itu harus kehilangan satu pemain, konsentrasi tim pun terganggu.
"Kami berharap ini yang terakhir dari 31 pertandingan yang bakal kami hadapi di sepanjang perhelatan ISC 2016 ini," katanya.
Hal senada juga dikemukakan Manajer Madura United Haruna Soemitro. Kepada para pemain, Soemitro meminta agar pengalaman pahit dengan Sriwijaya FC hendaknya dijadikan pijakan untuk bangkit dan memperbaiki diri agar kebobolan cukup besar tidak terulang.
"Selesaikan, jangan sampai larut, besok harus mempersiapkan pertandingan berikutnya. Sejak saya menangani bola, ini kekalahan paling besar hingga lima gol. Kami harus bangkit dan jangan sampai terpuruk lagi karena ini kompetisi panjang," katanya.
Sementara itu, pemilik klub Madura United Achsanul Qosasi mengakui Sriwijaya FC memang bermain efektif.
"Saya ucapkan selamat. Kekalahan ini membuat saya tidak bisa tidur nyenyak. Manajer dan pelatih harus segera meyakinkan saya bahwa hal seperti ini tidak akan terulang lagi," ungkapnya.