Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Umpan Lambung Leicester Vs Tiki Taka Barcelona, Ini Data Faktanya

Performa hebat Leicester City tak hanya mengejutkan publik sepak bola Inggris, tapi juga dunia. Mereka tak hanya meruntuhkan dominasi tim-tim elit Inggris, tapi juga menggoyang kemapanan tiki-taka Barcelona.
Duo bomber Leicester City Jamie Vardy (depan) dan Riyad Mahrez/The Guardian
Duo bomber Leicester City Jamie Vardy (depan) dan Riyad Mahrez/The Guardian

Bisnis.com, JAKARTA - Performa hebat Leicester City tak hanya mengejutkan publik sepak bola Inggris, tapi juga dunia. Mereka tak hanya meruntuhkan dominasi tim-tim elit Inggris, tapi juga menggoyang kemapanan tiki-taka Barcelona.

Dalam satu dekade terakhir, sepak bola tersihir oleh umpan-umpan pendek yang dimainkan Barcelona. Skema permainan menawan, namun lelet, tersebut berhasil membuat Barcelona meraup sukses besar di kancah Eropa.

Tak mengherankan jika tiki-taka yang menjadi andalan Barcelona kemudian dijiplak klub-klub lain, dengan berbagai variasi baru. Tiki-taka semakin mengakar saat koseptor tiki-taka, Josep Gurdiola, pindah ke Bayern Muenchen.

Sebelum Guardiola datang, klub asal Jerman tersebut biasa memainkan bola-bola cepat. Namun Pep, begitu Guardiola disapa, dengan cepat mengubah permainan mereka menjadi ala Barcelona.

Namun tak semua tim tersihir tiki-taka. Leicester City adalah salah satunya. Kandidat terkuat juara Liga Primer Inggris ini tetap setia memainkan permainan kick and rush ala sepak bola Inggris.

Mereka jarang memainkan umpan-umpan pendek. Sebaliknya, Leicester banyak melakukan umpan lambung. Ini terungkap dalam studi terbaru yang dikeluarkan CIES, pusat studi observasi sepakbola di Swiss.

Menurut CIES, persentase umpan lambung yang dilakukan Leicester mencapai 6,9 persen dari total umpan mereka selama bertanding. Ini menjadi rekor tertinggi di Liga Primer.

Tak hanya itu, angka tersebut juga membuat Leicester City menjadi tim ketiga yang paling doyan mengumpan lambung setelah dua tim Bundesliga, Darmstadt (10,7 persen) dan Ingolstadt (7,8 persen).

Bandingkan dengan Barcelona yang hanya melepaskan 1,4 persen umpang lambung dalam setiap pertandingan. Bahkan total umpan lambung Bayern Muenchen hanya 1,1 persen.

Tak seperti tiki-taka yang membutuhkan waktu lama untuk melakukan serangan, tehnik umpan lambung hanya memerlukan beberapa sentuhan bola untuk menjebol gawang lawan.

David Sumpter, pakar matematika, pernah menghitung total umpan yang dilakukan para pemain Leicester sebelum mencetak gol. Hasilnya, Leicester hanya membutuhkan empat operan sebelum mengancam gawang lawan!

Namun taktik umpan lambung ini hanya akan berhasil jika didukung oleh para pemain yang memiliki kecepatan. Untuk itu, Leicester memiliki Jamie Vardy dan Riyad Mahrez yang sangat cepat dan gesit.

Kini Leicester sudah diambang juara Liga Primer. Mereka hanya membutuhkan tambahan lima poin untuk menyegel gelar tersebut. Dan musim depan, tim asuhan Claudio Ranieri ini akan tampil di Liga Champions.

Sangat mungkin mereka akan bertemu Barcelona atau Bayern Meunchen di Liga Champions Eropa. Jika ini terjadi, maka dua filosofi sepak bola yang saling bertentangan ini akan diuji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper