Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONGRES FIFA: Indonesia dan Kuwait Tak Punya Hak Suara

FIFA mengkonfirmasi bahwa dua anggotanya yang terkena skors Indonesia dan Kuwait masih dilarang untuk memberikan suara pada pemilihan presiden badan sepak bola itu pada Jumat, di mana hal itu dapat menjadi hantaman bagi kandidat kuat Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa.
Sheikh Salman Bin Ebrahim Al Khalifa. /the afc.com
Sheikh Salman Bin Ebrahim Al Khalifa. /the afc.com

Bisnis.com, ZURICH - FIFA mengkonfirmasi bahwa dua anggotanya yang terkena skors Indonesia dan Kuwait masih dilarang untuk memberikan suara pada pemilihan presiden badan sepak bola itu pada Jumat, di mana hal itu dapat menjadi hantaman bagi kandidat kuat Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa.

Sheikh Salman, anggota kerajaan Bahrain, mengepalai Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), di mana Indonesia dan Kuwait merupakan anggotanya.

Ia mendapat dukungan dari komite eksekutif AFC dan mengincar blok dukungan dari benua itu pada persaingan ketat melawan penantang utamanya Gianni Infantino, yang merupakan pelaksana ketua sepak bola Eropa.

Dua pertiga suara mayoritas akan diperlukan untuk mengamankan kemenangan di putaran pertama yang kelihatannya akan sulit diraih kandidat manapun, sehingga pemilihan dapat berlangsung dalam dua putaran.

Hanya diperlukan suara meyoritas untuk memenangi putaran kedua pemilihan.

Dengan dua anggota yang diskors, 207 anggota FIFA lainnya berhak mengikuti pemungutan suara pada kongres di Zurich.

Pada pertemuan yang berlangsung pada Rabu, komite eksekutif FIFA "merekomendasikan Kongres Luar Biasa dipilih pada Jumat dengan kedua kasus akan diselesaikan pada Kongres biasa selanjutnya di Meksiko," pada Mei, demikian pernyataan FIFA.

Hal ini berarti para petinggi FIFA telah memutuskan bahwa dua skors itu tetap dikenakan, dan masalah itu akan kembali ditinjau dalam tiga bulan.

Ketika pertemuan kongres dilakukan pada Jumat, negara manapun dapat membuka perdebatan mengenai Indonesia atau Kuwait.

Namun, menyusul keputusan komite eksekutif, kemungkinan besar tidak akan ada debat lebih lanjut yang dapat membuat status kedua negara itu dipulihkan dan dapat mengikuti pengambilan suara.

Indonesia diskors dari sepak bola internasional pada Mei setelah pemerintah berupaya untuk mengganti asosiasi sepak bola negara itu.

Kuwait diskors pada Oktober karena pemerintah mereka diduga mengintervensi sepak bola di negara Teluk itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper