Bisnis.com, JAKARTA - Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) meragukan apakah turnamen Copa America tahun depan yang secara khusus digelar untuk meryakan 100 tahun usia turnamen antarnegara Amerika Selatan itu bisa digelar di Amerika Serikat ataukah tidak.
Keraguan itu diungkapkan oleh Presiden Conmebol Juan Angel Napout menyusul ditangkapnya sejumlah tokoh kunci yang memprakarksai turnamen tersebut untuk pertama kalinya digelar di luar zona Conmebol sejak digelar perdana pada 1916.
Turnamen perayaan 100 tahun Copa America itu semula diharapkan diikuti oleh 10 negara anggota Conmebol dan enam wakil dari Konfederasi sepak Bola Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia (Concacaf).
Tetapi, meluasnya investigasi terhadap kasus suap dan korupsi yang menerjang para pejabat Federation Internationale de Football Association (FIFA), Conmebol, dan Concacaf membuat turnamen tersebut diragukan apakah benar-benar bisa digelar di AS.
“Kami ingin melakukan itu (menggelar Copa America 2016 di AS). Masa 100 tahun itu penting dan kami ingin merayakannya. Copa America adalah kalender resmi FIFA dan bernilai sangat tinggi. Semula, kami ingin menggelarnya di AS, tapi kami mengerti dengan perkembangan terakhir dan kami tak bisa memaksa siapa pun melakukan sesuatu,” kata Napout yang berkebangsaan Paraguay.
Presiden Concacaf Jeffrey Webb, yang merupakan tokoh kunci dari penyelenggaraan turnamen yang melibatkan dua konfederasi tersebut, ditangkap pada Mei lalu karena kasus suap, sejalan penangkapan dengan Conmebol Eugenio Figueredo Nicolas Leoz, keduanya mantan Presiden Conmebol.
Napout menyatakan dian segera merancang pertemuan dengan Concacaf untuk membahas kelanjutan digelarnya turnamen bersama tersebut. Rapat itu diharapkan dapat berlangsung pada Kamis atau Jumat pekan ini.
Pejabat kedua konfederasi pada Mei tahun lalu mengumumkan rencana pelaksanaan turnamen tersebut pada Juni 2016 di AS yang dijadwalkan memakan waktu 3 pekan. Terdapat 24 kota di AS yang mengajukan penawaran untuk menjadi tuan rumah pertandingan Copa America 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
