Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PIALA DUNIA 2002: Jepang Dituduh Menyuap Untuk Jadi Tuan Rumah

Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) dituduh melakukan penyuapan untuk terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun 2002.
Markas FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Ruben Sprich
Markas FIFA di Zurich, Swiss/Reuters-Ruben Sprich

Bisnis.com, JAKARTA - Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) dituduh melakukan penyuapan untuk terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun 2002.

Sebelumnya, harian olahraga Spanyol Diario menyebutkan bahwa JFA pernah membayar Conmebol sebesar US$1,5 juta setelah Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan itu mendukung Jepang dan Korea Selatan sebagai penyelenggara bersama Piala Dunia 2002.

Laporan itu muncul di tengah-tengah terungkapnya skandal korupsi yang melibatkan pejabat-pejabat penting FIFA.

Sebanyak 14 pejabat dan mitra dari badan sepak bola dunia itu telah menjadi tersangka korupsi setelah investigasi oleh pihak berwenang AS.

Sebuah sumber yang telah bekerja di Conmebol selama 15 tahun mengatakan bahwa ketua kehormatan JFA waktu itu, Ken Naganuma yang kini telah meninggal dunia, pernah mentransfer uang pada tahun 2000.

Jepang dan Korsel dalam sidang FIFA tahun 1996 dinyatakan sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2002, setelah kedua negara bertetangga itu bersaing ketat.

Seorang pejabat senior JFA membantah pernah membayar suap sebesar US$1,5 juta kepada Conmebol untuk mendapat dukungan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2002.

"Tidak mungkin," kata ketua kehormatan JFA Junji Ogura kepada Asahi Shimbun.

Ogura mengatakan, tidak mungkin ada pembayaran suap pada tahun 2000 itu karena Jepang telah terpilih empat tahun sebelumnya.

"Selain itu, kami tidak punya uang sejumlah itu," katanya.

Harian Yomiuri Shimbun mengutip Ketua JFA Kuniya Daini mengatakan, JFA akan meneliti apakah uang sebesar itu pernah dikirim.

Kozo Tashima, wakil ketua JFA dan anggota Komite Eksekutif FIFA, mengatakan bahwa ia tidak pernah mendengar adanya pembayaran itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper