Bisnis.com, JAKARTA - Timnas Belanda mendapat modal buruk menjelang lanjutan babak kualifikasi Piala Eropa (Euro) 2016 setelah menelan kekalahan dengan skor tipis 3-4 dari Amerika Serikat dalam pertandingan uji coba di kandang sendiri, Amsterdam Arena, pada Sabtu (6/6/2015).
Ironisnya, hingga menit 70 skuat Oranje asuhan pelatih Guus Hiddink itu masih memimpin 3-1 hingga pertengahan babak kedua dan 3-2 hingga 2 menit waktu reguler tersisa.
Namun AS menunjukkan nyali dan semangat luar biasa sehingga mampu membalikkan kedudukan dan mengakhiri pertandingan dengan skor 4-3 pada menit-menit akhir.
Dalam pertandingan yang dipimpin wasit Martin Strombergsson dari Swedia, striker klub Bundesliga Jerman Schalke 04 Klaas-Jan Huntelaar berhasil memaksimalkan assist Memphis Depay untuk membuka skor pada menit 27.
Namun AS, yang ditukangi pelatih asal Jerman Juergen Klinsmann, hanya butuh 6 menit untuk menghasilkan gol balasan melalui kontribusi Gyasi Zardes dengan memanfaatkan umpan Fabian Johnson. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Belanda kembali memimpin. Baru berjalan 4 menit, Huntelaar kembali mencetak gol, skor 2-1. Bahkan, hanya 4 menit berselang, giliran Depay mencatatkan nama di papan skor untuk membuat Oranje unggul 3-1.
Namun, rapuhnya lini belakang Belanda dapat dimanfaatkan dengan baik oleh barisan depan AS. Pada menit ke-70 John Anthony Brooks mendapat assist Deandre Yedlin untuk memperkcil ketinggalan menjadi 3-2.
Waktu reguler mendekati 90 menit, Belanda seperti akan memetik kemenangan atas tamunya. Namun hanya dalam 2 menit AS membuktikan bahwa mereka mampu menundukkan tuan rumah yang merupakan runner tiga kali Piala Dunia edisi 1974, 1978, dan 2010 itu.
Dua gol dari Daniel Williams dan Bobby Wood pada menit ke-89 dan 90 menamatkan harapan Belanda untuk meraih modal bagus menjelang laga Grup A babak kualifikasi Euro 2016 melawan tuan rumah Latvia pada Sabtu (13/6/2015) pk. 01:45 WIB.
Pertahanan yang begitu rapuh sehingga bisa kebobolan empat gol melawan tim yang tidak pernah mencatat prestasi di level dunia—kecuali sebagai semifinalis Piala Dunia 1930—tentu merupakan pekerjaan yang segera harus dibenahi oleh Hiddink.
Apa lagi skuat Oranje sedang tercecer di posisi ketiga di Grup A di bawah Republik Ceska dan Eslandia. Dengan nilai hanya 7, sementara Republik Ceska 13 dan Eslandia 12, bahkan kemenangan atas Latvia sekalipun belum bisa mengangkat peringkat skuat asuhan Guus Hiddink.
