Bisnis.com, JAKARTA - Tim nasional Belanda memang tak pernah berhenti melahirkan talenta-telanta baru di dunia sepak bola. Belum terhapus dari ingatan nama besar penyandang seragam Oranye, seperti Ruud Gullit, Dennis Bergkamp, hingga Ruud van Nistelrooy. Negeri Kincir Angin itu memang tak pernah sepi dari bakat muda.
Demikian pula diperhelatan Piala Dunia 2014 di Brasil. Saat semua mata tertuju pada nama-nama besar seperti Neymar, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Arjen Robben, hingga Robin van Persie, dari bangku cadangan tim Oranye tiba-tiba muncul sosok Memphis Depay.
Pemain kelahiran Moordrecht itu cukup menyita perhatian. Berposisi sebagai pemain sayap, penguasaan dan cara Memphis mengolah bola cukup menjanjikan. Kemampuan dribbling pemain yang belum genap berusia 21 tahun itu terlihat khas seperti seniornya, Arjen Robben.
Dua gol yang sudah dikemas di ajang sekelas piala dunia, tentu cukup membuka mata pecinta sepak bola dunia.
Memphis mengawali debut di piala dunia saat diturunkan pelatih Louis van Gaal sebagai pengganti Bruno Martins Indi saat Belanda menghadapi Australia di fase penyisihan grup B. Tak hanya tampil perdana, Memphis juga mempersembahkan gol perdana yang sekaligus memberi kemenangan negaranya atas Socceross 3-2.
Lesakan dari luar kota penalti pada menit ke-68, membawa Belanda lolos ke perdelapan final. Memphis juga tercatat sebagai pemain termuda dalam sejarah timnas Belanda yang mampu mencetak gol di ajang resmi sekelas piala dunia. Dia membuat gol saat usianya masih 20 tahun 4 bulan.
Memphis merupakan produk asli Belanda yang pernah didik oleh Philip Cocu-salah satu mantan pemain timnas Belanda era-2000. Dia bergabung dengan tim muda PSV Eindhoven pada 2011. Gol pertama di karir sepak bola Eropa saat PSV mengalahkan Zulte Waregem.
Sementara karir di timnas dimulai sebagai pemain pengganti Jeremain Lens saat Belanda berhadapan dengan Turki. Bersama timnas senior, Memphis memang baru mengenyam delapan kali penampilan dan mencetak dua gol. Melihat penampilannya, bukan tidak mungkin pemuda kelahiran 1994 itu akan menjadi meteor baru di industri sepak bola modern ke depan.