Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RIP MARGARET THATCHER: MU & Man City Dikecam Karena Tolak Penghormatan

BISNIS.COM, JAKARTA - Persaingan sengit antara Manchester United versus Manchester City ternyata melupakan penghormatan kepada Margaret Thatcher, mantan pemimpin Inggris yang wafat sebelum pertandingan Derbi Manchester tadi malam.

BISNIS.COM, JAKARTA - Persaingan sengit antara Manchester United versus Manchester City ternyata melupakan penghormatan kepada Margaret Thatcher, mantan pemimpin Inggris yang wafat sebelum pertandingan Derbi Manchester tadi malam.

Bahkan kedua tim tidak melakukan upacara mengheningkan cipta sejenak ataupun penggunaan ban hitam di lengan untuk menghormati kematian Baroness Thatcher. Dalam derby Manchester di Old Trafford tersebut Man United dipermalukan telak 1-2 oleh Man City.

Mantan Perdana Menteri, yang telah menderita serangan penyakit selama bertahun-tahun, meninggal dengan tenang pada usia 87 karena penyakit stroke.

Seperti dilansir Daily Mail, biasanya klub sepak bola dapat memilih untuk menandai berlalunya peristiwa penting dengan memakai ban lengan hitam atau mengheningkan cipta selama satu menit.

Jeff Powel, salah satu pundit dan komentator bola, mengkritik sikap kedua tim yang dinilai tidak menghormati the Iron Lady.

Tadi malam kantor Perdana Menteri di Downing Street dan Gereja Westminster Abbey menurunkan bendera setengah tiang untuk mengenang Thatcher. Namun, Manchester United justru menyatakan mereka tidak memiliki rencana untuk mengheningkan cipta sebelum pertandingan ataupun memakai ban lengan hitam.

Seorang juru bicara Liga Premier berkata: "Liga Premier tidak akan meminta klub melakukan keheningan satu menit sebelum pertandingan untuk mengenang Baroness Thatcher."

Kantor PM di Downing Street mengatakan Thatcher adalah seorang tokoh politik kontroversial tapi akan menerima pemakaman seremonial dengan penghormatan militer di Katedral St Paul.

Semasa menjadi perdana menteri, Thatcher menghadapi dua tragedi terbesar yang memukul sepakbola Inggris. Pada 1985, 56 penggemar sepak bola tewas terbakar di Stadion Valley Parade Bradford.

Empat tahun kemudian, 96 orang kehilangan nyawa mereka selama Piala FA semi final antara Nottingham Forest dan Liverpool di Hillsborough.

Setelah terjadinya bencana Hillsborougg, PM Thatcher mendapatkan informasi yang salah oleh seorang polisi senior yang menyebutkan bencana itu terjadi karena ulang 'Fans Liverpool yang mabuk'. Pernyataan yang menuai kecaman Liverpudlian.

Perdana Menteri David Cameron baru-baru ini mengeluarkan 'permintaan maaf yang mendalam' setelah sebuah laporan independen menunjukkan polisi telah gagal melakukan hal yang cukup untuk membantu korban dan telah mencoba untuk menyalahkan penggemar Liverpool.

(faa)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fahmi Achmad
Editor : Others
Sumber : Daily Mail

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper