Celtic merasa khawatir pada pertandingan leg II Liga Champions kontra Juventus yang akan dihelat beberapa jam ke depan, Kamis (7/3/2013) dinihari WIB, mereka akan kembali mengalami ketidak adilan dari wasit.
Pelatih Celtic Neil Lennon menilai keberhasilan Bianconeri, julukan Juventus, meraih kemenangan 3-0 di Celtic Park pada leg pertama tiga pekan lalu lebih dipengaruhi kepemimpinan wasit.
Usai pertandingan lalu, Lennon sempat mengeluhkan soal kepemimpinan wasit karena tidak memberi hadiah penalti kepada timnya, meski para pemain Juventus kerap mengganggu dalam setiap kali situasi sepak pojok.
Jelang laga, Lennon kembali mengutarakan kekhawatirannya soal wasit yang akan memimpin pertandingan ini.
Apalagi pelatih Juventus Antonio Conte juga sempat menyatakan banyak pemain Celtic yang melakukan pelanggaran terhadap sejumlah pemainnya di leg pertama lalu.
Ia mencontohkan, Gary Hooper kerap memosisikan dirinya sangat dengan Gianluigi Buffon dalam situasi sepak pojok.
Kontan saja, Lennon berang dengan komentar kompatriotnya itu. Ia bahkan menyebut ucapan pelatih Juventus itu hanya omong kosong.
"Hooper boleh berdiri di depan Buffon. Jadi, ucapan Conte hanya omong kosong," ujar Lennon kepada wartawan, seperti dilansir goal.com.
"Siapa pun pemain boleh berdiri di mana saja yang disukainya di kotak penalti."
"Ia tidak mengganggu kiper. Ia tidak menyentuh kiper, dan ia juga tidak menghalanginya dalam meraih bola."
"Jika ia menghalanginya dari usaha menggapai bola, maka itu bisa menjadi tendangan bebas. Tapi, sebelum bola ditendang, ia tidak melakukan apa pun. Ia boleh berdiri di mana pun. Jadi, ucapan Conte hanya omong kosong." (goal/yop) Foto: dailymail
