Bisnis.com, JAKARTA - Peristiwa tsunami Aceh 10 tahun lalu bagi pemain belakang Persib Bandung Supardi masih melekat dalam memorinya. Saat kejadian itu dirinya memang sedang tak berada di Aceh. Supardi mengaku baru dapat melihat secara langsung kondisi Aceh satu tahun pasca kejadian.
Supardi menuturkan, saat kejadian berlangsung dirinya sedang berlibur dengan keluarga di Palembang. Kala itu ia masih berseragam PSPS Pekanbaru. Dirinya pun sempat mengikuti perkembangan kejadian dari media massa khususnya televisi. Meskipun tidak ada saudara atau kerabat di Aceh, dirinya tetap merasa terpukul dengan bencana tersebut.
Setahun kemudian, dalam sebuah pertandingan amal Supardi bertolak ke Aceh. Bersama Mahyadi Panggabean dan beberapa pemain lainnya, ia tampil melawan Persiraja Banda Aceh.
"Setelah satu tahun kejadian itu, saya baru dapat menyaksikan langsung kondisi di sana (Aceh) saat itu masih berantakan. Saya ke Aceh karena menerima ajakan salah satu lembaga perbankan Aceh untuk galang dana, kita main lawan tim asal Aceh," kenangnya di Mes PERSIB, Jumat (26/12).
Sebagai putra Sumatera, rasa pilu sedih hingga saat ini masih sangat dirasakan olehnya. Apalagi daerah yang terkena bencana merupakan daerah yang dijuluki Serambi Mekah dan ada ikatan emosional lebih sebagai saudara se-iman.
"Saya jujur tidak bisa membantu apa-apa pada kondisi itu, hanya doa yang bisa saya lakukan. Apalagi sebagai seorang muslim akan terpanggil melihat kondisi yang menimpa saudara-saudaranya. Saya berdoa yang terbaik buat korban," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
