Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamanan Piala Dunia 2022 Libatkan Pasukan Asing  

Perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar turut melibatkan pasukan asing untuk melakukan pengamanan. Salah satu pasukan asing yang terlibat dari Pakistan.
Al Rihla, bola yang dipakai di Piala Dunia 2022 / Twitter FIFA World Cup
Al Rihla, bola yang dipakai di Piala Dunia 2022 / Twitter FIFA World Cup

Bisnis.com, JAKARTA - Perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar turut melibatkan pasukan asing untuk melakukan pengamanan pertandingan dan para pemain kulit bundar dari berbagai dunia tersebut.

Salah satu negara yang akan mengamankan pentas sepakbola terakbar sejagad itu adalah Pakistan. Belum lama ini, kabinet negara itu menyetujui draft persetujuan yang memperbolehkan pemerintah untuk menyiapkan pasukan pengamanan Piala Dunia di Qatar. 

Dilansir dari Reuters, Selasa (23/8/2022), sebelum persetujuan itu, Pemerintah Qatar dan Pakistan telah melakukan penandatanganan kesepakatan tentang pengiriman pasukan pengamanan.

Persetujuan itu pun turut mengirimi kunjungan kenegaraan Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pekan ini.

Ringkasan kesepakatan itu menyatakan Pemerintah Qatar telah meminta bantuan dalam aspek keamanan terkait Piala Dunia yang digelar 21-18 Desember 2022.

Atas permintaan itu, Militer Pakistan telah mengusulkan penandatanganan perjanjian antara kedua negara. 

"Perjanjian tersebut bertujuan untuk menentukan kewajiban kedua pihak, spesialisasi khusus, dan jumlah personel keamanan yang akan dikirim oleh Pakistan untuk berpartisipasi dalam operasi keamanan dan keselamatan," demikian ringkasan perjanjian tersebut.

Kantor media Pemerintah Qatar tidak segera mengkonfirmasi atau menanggapi permintaan untuk menjelaskan mengapa Doha meminta pasukan Pakistan atau apa yang akan mereka lakukan selama turnamen.

Selain itu, juga tidak ada tanggapan langsung dari FIFA yang mengawasi penyelenggaraan Piala Dunia, termasuk keamanan.

Ringkasan itu tidak memberikan rincian kesepakatan seperti berapa banyak personel yang dapat dikirim. Persetujuan perjanjian terjalin sehari sebelum Perdana Menteri Pakistan Sharif berangkat ke Doha dalam kunjungan dua hari mulai Selasa. 

“Kedua belah pihak akan membahas hubungan bilateral antara kedua negara, terutama untuk memajukan kerja sama di bidang energi, perdagangan, dan peluang investasi,” demikian pernyataan resmi Pakistan.

Sharif juga dijadwalkan mengunjungi stadion di Doha dan menerima pengarahan tentang upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Qatar untuk menjaga keamanan Piala Dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper