Gara-gara Covid-19, Klub Kehilangan Pendapatan Rp31 Triliun
Bisnis.com, Jakarta - Dampak pandemi Covid-19 membuat tim-tim sepak bola di Eropa kehilangan banyak pendapatan.
Deloitte telah merilis daftar tim terkaya di dunia pada tahun 2022 yang didapat dari penilaian finansial klub sejak musim 2019-2020 hingga 2020-2021.
Manchester City memuncaki daftar Deloitte Money League 2022 dengan pendapatan sebesar 644 juta euro (setara Rp10 triliun).
Jika dilihat secara keseluruhan total pendapatan tim-tim pada musim 2020-2021 mencapai 8,2 miliar euro (Rp129 triliun).
Namun, jumlah itu menurun dari total pendapatan musim 2018-2019 yang menyentuh angka 9,3 miliar euro (Rp145 triliun).
Tim-tim elite Eropa kehilangan pendapatan lebih dari dua miliar euro (Rp31 triliun) sejak pertengahan musim 2019-2020 hingga akhir musim 2020-2021.
Baca Juga
Pandemi Covid-19 menjadi alasan yang membuat pendapatan tim-tim tersebut menurun.
Maklum, pada periode tersebut penonton tak diizinkan masuk ke stadion. Walhasil pendapatan dari penjualan tiket penonton pun sirna.
Dari catatan Deloitte, penjualan tiket tim-tim tersebut hanya mencapai 111 juta euro (Rp1,7 triliun) dan menjadi yang terendah sejak Money League diadakan pada musim 1996-1997.
Di sisi lain, ketiadaan penonton di stadion membuat pendapatan hak siar meningkat Rp22 triliun pada akhir musim 2019-2020.
Pada daftar Deloitte Football Money League 2022, yang didapat dari penilaian musim 2020-2021, Manchester City berada di posisi puncak.
Setelah berada di posisi keenam musim lalu, The Citizens mendaki ke puncak karena banyaknya pemasukan yang diraih tim besutan Pep Guardiola itu.
Manchester City meraup pendapatan sebesar 644,9 juta euro (setara Rp10,1 triliun) pada musim 2020-2021.
Manchester City menjadi tim keempat yang mampu menduduki posisi puncak di Deloitte Football Money League, setelah Barcelona, Real Madrid, dan Manchester United.