Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Mesut Ozil, Mantan Pemain Timnas Jerman yang Kini Dibidik RANS Cilegon

Kontrak Mesut Ozil di Fenerbahce masih akan berlangsung hingga Juni 2024. Karena itu, bila ingin mendatangkan pemain ini, RANS Cilegon FC harus rela merogoh kocek untuk menebus kontraknya dari klub Turki itu.
Pemain Fenerbahce, Mesut Ozil/The Sun
Pemain Fenerbahce, Mesut Ozil/The Sun

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan pemain Timnas Jerman yang pernah jadi andalan Arsenal, Mesut Ozil, sedang gencar dikaitkan dengan klub Indonesia yang baru promosi ke Liga 1, RANS Cilegon FC.

Minat RANS itu diungkapkan Raffi Ahmad, selebriti yang jadi pemilik klub tersebut. "Liga 1 tahun depan Mesut Ozil sudah kami telepon-teleponan, saya kan sudah WA (WhatsApp) terus dia," kata dia dalam kanal YouTube Rans Entertainment.

Minat RANS Cilegon itu sempat ditulis oleh media Turki, Fotospor. "Meski cukup mencurigkan, Raffi Ahmad, Presiden Rans Cilegon FC yang datang ke Istanbul dan berkeliling klub dari pintu ke pintu dalam beberapa bulan terakhir, mengumumkan bahwa ia telah bertemu dan setuju dengan Mesut Ozil," demikian laporan mereka.

Mesut Ozil kini berusia 33 tahun. Gelandang serang itu pernah jadi salah satu pemain elite dunia. Kemampuannya di lini tengah kerap mengundang decak kagum.

Ozil pernah memperkuat Schalke, Werder Bremen, dan Real Madrid. Namun, namanya lebih melambung saat memperkuat Arsenal selama delapan musim.

Sayangnya akhir pengabdian Ozil di Arsenal tidak positif. Ia berselisih dengan pelatih, kerap dikritik karena dianggap tak memiliki etos kerja yang baik, dan di masa-masa terakhirnya sangat lama tak masuk dalam skuad The Gunners.

Ia, yang memiliki darah Turki, akhirnya dilepas ke klub Turki, Fenerbahce, pada Januari 2021. Tak ada bayaran yang diterima Arsenal, yang memilih melepasnya sebagai pemain bebas transfer, enam bulan sebelum kontraknya berakhir.

Sejak Januari 2021, ia sudah tampil 30 kali di semua kompetisi bersama Fenerbahce. Secara total ia telah mencetak delapan gol dan menyumbang tiga assist.

Pada Liga Super musim 2020/21 ia tampil 10 kali dan hanya mampu memberi satu assist. Kala itu Fenerbahce finis si posisi ketiga klasemen.

Pada musim ini, performa Ozil meningkat. Ia sudah tampil 16 kali dengan mencetak 7 gol dan 2 assist. Saat ini timnya ada di posisi keempat klasemen dengan nilai 32 dari 19 laga.

Meski usianya sudah tak lagi muda, untuk ukuran sepak bola Indonesia, Ozil dipastikan masih berada di level elite. Ketajamannya pun masih bisa diandalkan, seperti terlihat dalam performanya di Fenerbahce, meski keunggulan dia yang utama adalah dalam mengatur serangan.

Karena itu, bila benar-benar berhasil mendatangkan Mesut Ozil, RANS Cilegon FC akan sangat diuntungkan. Mereka bahkan akan dianggap sebagai salah satu kandidat kuat juara.

Kontrak Mesut Ozil di Fenerbahce masih akan berlangsung hingga Juni 2024. Karena itu, bila ingin mendatangkan pemain ini, RANS Cilegon FC harus rela merogoh kocek untuk menebus kontraknya dari klub Turki itu.

Ia datang ke Fenerbahce secara bebas transfer sehingga harganya tak diketahui. Namun, menurut Transfermarkt, nilai Ozil saat ini ada di kisaran 3,70 juta euro (sekitar Rp 60 miliar). Itu, nilai yang sangat wah untuk klub di Liga Indonesia.

Selain itu, masih ada gaji yang dibayar RANS Cilegon FC. Menurut laporan The Sun, gaji pemain berusia 33 tahun itu mencapai 3,5 juta pound streling (sekitar Rp 68 miliar) per tahun alias lebih dari Rp 5 miliar per bulan.

Tentu saja itu sekadar hitung-hitungan di atas kertas. Negosiasi antara pihak klub dengan pemain atau agennya yang akan menentukan angka yang sebenarnya. Bisa saja nilainya akan jauh berkurang bila Raffi Ahmad cs mampu menegosiasiaknnya. Atau bisa juga menjadi lebih tinggi karena Sang Pemain meminta "biaya kemahalan" karena harus turun kasta berlaga di Liga Indonesia.

Yang pasti kehadiran pemain kelas dunia di Liga Indonesia bukanlah hal yang aneh. Michael Essien, mantan bintang Chelsea, pernah memperkuat Persib Bandung pada 2017. Sebelum itu juga ada Roger Milla (Kamerun) yang bergabung dengan Pelita Jaya pada 1994. Juga ada Mario Kempes (Argentina) di Liga Indonesia 1996-1997 yang menjadi pemain sekaligus pelatih Pelita Jaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper