Bisnis.com, JAKARTA - Bisa jadi Hakan Calhanoglu akan menjadi pemain paling diawasi oleh timnas Italia kala jumpa dengan Turkid di laga pembuka Piala Eropa 2020 di Stadion Olimpico, Sabtu (12/6/2021) dini hari nanti.
Bermain di AC Milan, Calhanoglu sudah fasih sekali dengan pola dan permainan para pemain Italia. Eks punggawa Bayer Leverkusen ini juga paham cara membongkar pertahanan rapat yang bakal digalang oleh Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.
Bagi Calhanoglu, laga melawan Italia adalah laga spesial karena bertempur dengan rekan-rekan sejawatnya di Serie A.
“Ini akan menjadi pertandingan spesial bagi kami,” kata gelandang itu dalam konferensi persnya.
“Secara pribadi, itu bahkan lebih istimewa bagi saya karena dimainkan di Italia. Saya sangat senang bisa melawan beberapa rekan tim klub saya. Kami menunggu begitu lama untuk momen ini dan bekerja sangat keras, karena kami berharap dapat mewakili Turki dengan terhormat.”
Selain Calhanoglu, pemain Turki yang berbasis di Serie A, adalah Merih Demiral (juventus) dan Kaan Ayhan (Sassuolo).
Baca Juga
“Saya ditanya tentang pemain Italia. Mereka memiliki beberapa penyerang yang sangat bagus seperti Lorenzo Insigne, tetapi juga bek yang luar biasa. Semua orang tahu seberapa kuat Italia, mereka tidak membutuhkan saya untuk mengatakan itu kepada mereka, tetapi kami ingin menang besok."
“Kami menganalisis kekuatan dan kelemahan mereka, mereka memiliki pelatih yang kuat, tetapi tidak mudah bagi kami untuk sampai ke sini. Turki juga memiliki pemain individu yang kuat dan kami mengharapkan pertandingan yang sangat menghibur.”
Italia dan Turki adalah dua favorit untuk lolos dari Grup A, di depan Swiss dan Wales.
“Akan luar biasa menghadapi Italia lagi di Final,” tambah Calhanoglu.
“Mereka memiliki kualitas, tetapi kami juga, dan kami telah bekerja sangat keras untuk mencapai Euro. Jika kami bermain tanpa rasa takut, kami dapat mencapai sesuatu yang istimewa. Kami ingin menang.”
Calhanoglu juga berada di tengah situasi transfer yang tegang, karena kontraknya dengan Milan berakhir pada 30 Juni dan dia masih belum memutuskan apa yang harus dilakukan.
“Saya berbicara dengan Maldini tiga hari lalu, dia menelepon saya. Kami berbicara tentang Milan, saya mengatakan bahwa saya ingin berkonsentrasi pada Euro. Saya akan selalu berbicara dengan Maldini dan Massara dengan penuh hormat.”