Bisnis.com, JAKARTA - Efek dari pandemi virus Corona berpengaruh besar terhadap pendapatan komersial klub-klub sepak bola di seluruh Eropa. Tanpa pertandingan selama dua bulan dan penonton yang tidak bisa masuk ke dalam stadion membuat pemasukkan seluruh klub langsung anjlok.
"Saya pikir ancaman terbesar bagi klub sepak bola akan terjadi dalam enam bulan mendatang dan menentukan kelangsungan hidup klub-klub kecil," kata direktur Lokomotiva Zagreb Dennis Gudasic dalam debat online yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Olahraga Internasional (CIES) di Universitas Neuchatel di Swiss.
Pemimpin Asosiasi Klub Eropa (ECA) Andrea Agnelli yanag juga Presiden Juventus memprediksi seluruh klub di seluruh dunia saat ini sedang berada dalam ancaman keutuhan.
Seperti dikutip dari Al Jazeera, Agnelii menggambarkan wabah virus Corona sebagai, "tantangan terbesar yang pernah dihadapi permainan dan industri kami."
Beberapa klub raksasa Eropa seperti Juventus bahkan telah mencoba menurunkan gaji tinggi pemain bintangnya untuk mengurangi tagihan pengeluaran.
UEFA baru-baru ini mengeluarkan Laporan Keuangan. Sangat menarik melihat para klub besar ini bagaimana mengatur keuangan mereka karena banyak yang memliki utang saat ini.
Keadaan tersebut terbentuk karena seringkali klub-klub besar dengan rencana bisnis jangka panjang mempunyai utang untuk menghasilkan pendapatan besar. Pada banyak kesempatan, mereka berhasil menutup kerugian mereka. Tapi terkadang, segalanya menjadi kacau. Kalau sudah seperti ini mereka bisa dinyatakan bangkrut, masuk ke administrasi dan menghadapi sanksi berat seperti degradasi atau pengurangan poin karena pemborosan keuangan.
Dengan resesi yang terus berkembang karena pandemi, berikut lima klub sepak bola dengan utang paling banyak saat ini dilansisr Sportskeeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
