Bisnis.com, JAKARTA - Nasib Bali sebagai salah satu provinsi yang bakal menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2021, semakin jelas. Pulau Dewata, kemungkinan besar akan mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai tuan rumah.
Ada banyak alasan. Di antaranya adalah pengelola Stadion I Wayan Dipta Gianyar tak dapat memenuhi kesanggupan untuk menyediakan lima lapangan atau stadion untuk tempat latihan peserta. Untuk mengklarifikasi hal itu, Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), M. Irawan, akan menanyakan langsung ke pengelola stadion.
Pengelola Stadion (Dipta) Gianyar memang mengatakan demikian. Mereka belum memastikan stadion latihan sisanya," kata Iriawan, saat melakukan inspeksi ke Stadion Utama Riau di Pekanbaru, Selasa (11/2/2020).
Ia mengatakan, PSSI akan melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah Bali untuk memastikan apakah benar Bali memang mundur. "Kami akan komunikasi dengan pemerintah setempat seperti gubernur, apakah betul Bali memang mundur. Kami akan berangkat ke Bali untuk memastikan hal ini," kata Iriawan.
Bali adalah satu dari 11 kota yang dipersiapkan menjadi tuan rumah. Nantinya, kemungkinan besar pada April 2020, FIFA akan mengumumkan enam kota penyelenggara yang ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. Sesuai standar FIFA, lokasi pertandingan Piala Dunia juga membutuhkan lima stadion atau lapangan selain stadion utama, yang gunanya untuk latihan tim peserta.
"Stadion ini harus standarnya harus lima, tidak perlu sebesar stadion utama, hanya lapangan yang standar dan harus ada pagar pembatas untuk pengamanan, ruang ganti pakaian pemain dan ruang untuk persiapan latihan," katanya.
Sejauh ini, beredar kabar, bahwa sudah ada enam stadion yang diajukan ke FIFA. Diantaranya Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Patriot Candrabaga Bekasi, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya dan Stadion Manahan Solo.