Bisnis.com, JAKARTA - Real Madrid akan menjamu jagoan Prancis, Paris Saint-Germain di Stadion Santiago Bernabeu dalam lanjutan Grup A Liga Champions, Rabu (26/11/2019).
Sejumlah media Spanyol menyebut duel tersebut akan jadi ajang balas dendam Madrid. Di Parc des Princes, 18 September lalu, PSG sukses membuat malu Madrid. Tim berjulukan Les Rouge et Bleu itu menghajar Madrid dengan skor telak 3-0.
Optimisme kemenangan juga terpancar dari Manajer Zinedine Zidane. Menurut dia, kondisi Los Blancos saat ini jauh lebih bagus dibanding ketika bertamu ke Paris, dua bulan lalu.
Buktinya, dalam tiga laga terakhir, Madrid menang dengan skor besar. Ahad lalu, mereka menang 3-1 atas Real Sociedad. Sebelumnya, menang 4-0 di kandang Eibar, serta menang dengan skor mencolok 6-0 melawan Galatasaray.
"Kami ingin menunjukkan permainan bagus melawan PSG. Kami sudah mempersiapkan diri dengan sangat baik," kata Zidane.
Namun, dari sudut pandang lain, duel Madrid melawan PSG akan jadi persaingan keras kedua penjaga gawang. Dari kubu PSG, mereka punya kiper utama Keylor Navas. Di kubu Si Putih, ada Thibaut Courtois.
Baca Juga
Bagi Navas, Bernabeu bukan tempat yang asing. Kiper berkebangsaan Kosta Rika itu tercatat selama lima tahun membela Madrid (2014-2019).
Selama itu, Navas membantu Madrid mengangkat 12 trofi juara kompetisi bergengsi. Termasuk tiga piala Liga Champions beruntun 2015/2016, 2016/2017, dan 2017/2018.
Namun cerita indah Navas sirna setelah Madrid memboyong Courtois dari Chelsea pada musim panas 2018. Seketika Navas jadi pemain serep di musim 2018/2019.
Navas tak tahan menjadi kiper cadangan. Saat tawaran dari PSG datang, pada hari terakhir bursa transfer musim panas lalu, dia pun berkemas.
Di Paris, Navas kembali jadi kiper utama. Hebatnya, Navas seperti membangun dinding beton di depan mistar gawang PSG.
Buktinya, dalam sembilan laga di Ligue 1, dia baru kebobolan lima gol dan mencatat clean-sheet—tak kebobolan dalam satu pertandingan—sebanyak enam kali.
Lebih hebat lagi, Navas belum pernah kebobolan dalam empat laga terakhir PSG di Liga Champions. Navas juga sempat bikin heboh ketika mengedipkan mata di depan Courtois ketika PSG menggasak Madrid 3-0 di Paris.
Sejumlah media Prancis dan Spanyol menganggap Navas sengaja mengejek Courtois, orang yang membuat dia terbuang dari Madrid. Kini, media-media tersebut kembali menyinggung motivasi Navas membuktikan diri di Bernabeu.
Mantan kiper PSG, Mickael Landreau, menyebut bahwa Navas membawa motivasi tinggi ketika bergabung dengan Les Parisiens. Navas seperti ingin membuktikan bahwa Madrid melakukan kesalahan dengan melepasnya.
Selain itu, Landreau menyebut bahwa Navas membawa aura ketenangan di skuad PSG. "Navas adalah orang yang kalem di dalam dan di luar lapangan. Sikap tenangnya ini menjalar ke pemain lain," kata pria berusia 40 tahun tersebut.
Sementara itu, Courtois perlahan menemukan penampilan terbaiknya di Madrid. Kiper tim nasional Belgia itu tercatat meraih lima kali clean-sheet beruntun.
"Saya tak pernah kehilangan rasa percaya diri meski sempat terpuruk musim lalu. Saya selalu menghadapi tantangan dengan ketenangan," kata Courtois.
Menurut pemain lulusan akademi KRC Genk itu, dia sudah menemukan komunikasi dan kerja sama yang pas dengan barisan bek Madrid. Courtois pun semakin yakin lini pertahanan El Real bisa semakin kokoh pada laga-laga berikutnya.
Kunci lainnya, Courtois mengaku tak pernah menanggapi kritikan hingga cacian yang menerpanya ketika bermain buruk. Courtois rupanya tak pernah membaca berita serta opini miring tentangnya.
"Daripada saya menanggapi mereka, lebih baik saya berfokus ke pelatih dan rekan satu tim. Lagi pula saya sadar kok, saya banyak dikritik karena memang saya kiper terbaik dunia," kata mantan kiper Atletico Madrid itu.
Menarik untuk disaksikan gawang Navas atau Courtois yang lebih kokoh pada dinihari nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
