Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro, bersyukur atas raihan tiga poin di kandang Bhayangkara FC dengan skor 0-2 di pertandingan Liga 1 Indonesia, namun ia akan tetap mengevaluasi para pemainnya yang dinilai masih banyak kekuarangan.
"Pada babak pertama rencana kami tidak berjalan dengan baik. Namun di babak kedua kami mengubahnya, baik dari sisi serangan dan bertahan hingga permainan menjadi terbuka," ujar Seto dalam keterangan purnalaga, Jumat (4/10/2019).
Pada babak pertama, Super Elang Jawa kesulitan untuk menembus pertahanan Bhayangkara FC yang dikomandoi Jajang Mulyana.
Bahkan lini tengah mereka kalah sehingga penguasaan bola lebih banyak dimenangkan oleh para pemain Bhayangkara. Mereka juga tak mampu mencatatkan satu pun sepakan yang bisa mengarah ke arah gawang Wahyu Tri Nugroho.
Di babak kedua, Seto menarik Ardan Aras dan memasukan Kushenda Hari Yudo. Kehadiran Yudo membawa perubahan terutama sisi penyerangan.
Beberapa kali pemain bernomor punggung 99 itu mampu menusuk dan memberikan umpan terobosan hingga akhirnya pada menit ke-58 Yevhen Bokhashvili menggetarkan jala gawang tuan rumah.
Baca Juga
Usai gol Yevhen, PSS justru terlihat mengendorkan serangan. Pergerakan para pemain tengah mereka selalu mudah dipatahkan sehingga keuntungan bagi Bhayangkara.
Kondisi itu akan menjadi pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan Seto, dengan memperkuat lini tengah untuk bisa menjadi penyuplai bola ke Yevhen.
"Saya pikir (pada babak kedua) saya tidak menurunkan tempo, saya ingin terbuka dan ini menjadi salah satu evaluasi saya. Baik pertahanan kami, terutama lini tengah, membuat gelandang (Bhayangkara) menjadi liar dan kami sering diserang," kata dia.
Dengan kemenangan yang diraih PSS ini, memupus tren tidak pernah menang dalam tiga laga mereka dan membawa Super Elang Jawa naik satu strip ke posisi tujuh dengan koleksi 32 poin klasemen sementara.