Bisnis.com, JAKARTA – Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memperhatikan hal-hal krusial di turnamen pramusim Piala Presiden 2019.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Rabu (27/2/2019) malam, Ketua Umum BOPI Richard Sam Bera menyebut setidak-tidaknya ada dua hal perlu perhatian serius untuk Piala Presiden 2019 yaitu status keimigrasian pemain dan potensi kerusuhan.
"Kami meminta jangan ada lagi pemain asing yang masuk dengan visa wisata, lalu ikut turnamen. Lebih tepat menggunakan visa tinggal terbatas," ujar Richard.
Sementara, terkait dengan potensi kerusuhan, BOPI meminta PSSI melakukan antisipasi karena pelaksanaan Piala Presiden berlangsung pada masa kampanye menjelang Pemilihan Umum 2019.
"Kami meminta tidak boleh terjadi pelanggaran-pelanggaran peraturan terkait kampanye Pilpres dan Pileg 2019, termasuk tinggginya potensi kerusuhan," tutur Richard.
Piala Presiden 2019 sendiri digelar mulai 2 Maret 2019, dibuka dengan pertandingan Grup A yaitu Persib Bandung melawan Tira-Persikabo di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat.
Turnamen pramusim yang lazim dimanfaatkan klub-klub untuk menguji coba pemain dan strategi di Liga 1 Indonesia musim 2019 ini diikuti 20 klub, perwakilan Liga 1 dan Liga 2, yang dibagi ke dalam lima grup.
Juara Piala Presiden 2019 akan mendapatkan Rp3,5 miliar, peringkat kedua meraih Rp2,35 miliar, peringkat ketiga dan keempat masing-msing meraup Rp825 juta.