Bisnis.com, JAKARTA - Laga derby Yogya yang akan mempertemukan klub Liga 2 PSS Sleman versus PSIM Yogyakarta di Stadion Maguwoharjo Sleman, Rabu 10 Oktober 2018, menjadi fokus pengamanan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.
Laga sarat gengsi dua klub yang memiliki basis suporter terbesar di Yogya itu selama ini selalu diiringi tensi tinggi. Tak hanya di atas lapangan hijau, namun juga antarsuporter kedua tim.
Polda DIY pun mewanti-wanti sejak dini agar tim yang bertanding menjaga kondusivitas dan para suporter patuh pada komitmen ikut menjaga jalannya laga tetap aman.
“Prinsipnya kami siap mengamankan jalannya laga itu baik di dalam maupun di luar stadion, namun kami akan minta komitmen semua pihak dulu untuk mendukung laga ini berjalan aman,” ujar Juru Bicara Polda DIY, Ajun Komisaris Besar Polisi Yulianto, 4 Oktober 2018.
Yuli menuturkan Polda DIY berencana mempertemukan para panitia pelaksana pertandingan dan juga perwakilan para suporter untuk berjanji menjaga kondusivitas. Jika komitmen itu tidak bisa dilaksanakan, maka kepolisian siap mengevaluasi apakah laga berikutnya diberikan izin atau tidak.
Adapun komitmen yang dimaksud tak lain salah satunya agar tak ada insiden yang memakan korban jiwa dan luka seperti kejadian seperti laga pertama PSS versus PSIM pada 26 Juli 218 lalu di Stadion Sultan Agung Bantul. Dalam laga tersebut seorang penonton bernama Muhammad Iqbal Setyawan (16) warga Dusun Balong, Timbulharjo, Sewon, Daerah Istimewa Yogyakarta menninggal setelah dikeroyok oknum suporter seusai laga.
Baca Juga
Yuli menuturkan sampai kini belum ada kepastian berapa jumlah personil yang akan disiagakan untuk laga itu. Sebab hal ini harus menimbang juga seberapa besar potensi ancaman ricuh dalam laga itu. "Untuk jumlah personil tergantung seberapa besar ancamannya. Sekarang masih kami analisis," ujarnya.
