Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREDIKSI LEICESTER VS LIVERPOOL: Bisakah Leicester Menang Tanpa Ranieri?

PREDIKSI LEICESTER VS LIVERPOOL: Bisakah Leicester Menang Tanpa Ranieri?
Claudio Ranieri/Reuters
Claudio Ranieri/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sabtu pekan lalu menjadi hari terakhir bagi Claudio Ranieri di markas Leicester City di Stadion King Power. Selama 45 menit, Ranieri berpamitan dengan semua pemain dan anggota staf tim berjulukan the Foxes ini.

Kepada wartawan, Ranieri membantah jika acara pamitan berjalan dengan sedih dan haru. “Tidak, biasa saja,” kata pelatih berusia 65 tahun asal Italia tersebut.

Sejumlah pemain Leicester mengucapkan terima kasih kepada Ranieri. Pemain sayap Riyad Mahrez memuji kegeniusan Ranieri dalam menyulap tim kasta kedua kompetisi sepak bola Inggris menjadi juara Liga Primer musim 2015/2016.

Pemain 26 tahun asal Aljazair itu mengaku dirinya tak mungkin menjadi sehebat ini tanpa campur tangan Ranieri. Musim lalu, Mahrez menjadi bintang dadakan lantaran sukses mencetak 17 gol dan 11 umpan untuk membantu Leicester menjadi juara.

“Hormat tinggi untuk orang hebat yang telah membantu kami mencapai sejarah,” ucap Mahrez.

Kiper Leicester, Kasper Schmeichel, juga mengucapkan terima kasih kepada mantan manajernya itu. Schmeichel memastikan hubungan pemain senior Leicester dan Ranieri baik-baik saja. Ucapan kiper 30 tahun itu sekaligus menepis spekulasi pemecatan Ranieri disebabkan aduan sejumlah pemain ke bos Leicester.

“Kami adalah pemain yang hanya mampu memberikan pengaruh di atas lapangan. Hal yang terjadi di level petinggi klub itu di luar kendali kami,” kata Schmeichel.

Entah benar atau tidak, yang jelas Ranieri sudah hengkang dari Stadion King Power. Kini Leicester City harus menyelesaikan 13 laga sisa Liga Primer musim ini di bawah komando asisten manajer, Craig Shakespeare, dan pelatih Mike Stowell.

Menariknya, lawan berat menanti laga pertama Shakespeare sebagai penerus Ranieri. Pekan ke-26 Liga Primer Inggris menjadwalkan Leicester City menjamu Liverpool, Selasa dinihari.

Shakespeare tak ada pilihan lain kecuali menang atas Liverpool. Dia sadar betul posisinya bagaikan pusat gravitasi seluruh pencinta sepak bola Inggris dan bos klub. Jika kalah, tentu saja semua orang bakal menilai tak ada perubahan setelah the Foxes memecat Ranieri.

Shakespeare mengaku saat ini konsetrasinya berfokus mempersiapkan tim terbaik untuk menjamu Liverpool, malam ini. Dia berharap pemain-pemain inti dalam kondisi prima hingga pertandingan dimulai.

“Saya harus pastikan jika kami kembali ke jalur kemenangan. Bagaimana caranya kami akan lakukan itu sekali lagi,” kata dia. “Kami harus dapatkan tiga poin lawan Liverpool.”

Shakespeare bertekad akan mengembalikan kepercayaan diri tim yang kini terpuruk di depan jurang degradasi itu. Menurut dia, pertandingan melawan tim besar, seperti Liverpool, adalah momentum yang tepat untuk menghidupkan lagi optimisme pemain.

“Saya punya pengalaman sebagai pemain dan pelatih. Saya tahu para pemain sudah mengalami titik tertinggi dan terendah. Saya harus pastikan mereka berfokus dalam pertandingan nanti,” kata dia.

Manajer Liverpool, Juergen Klopp, mengaku heran atas keputusan petinggi Leicester City memecat Ranieri. Padahal, menurut Klopp, Ranieri masih dalam taraf aman mengendalikan Leicester, meski klub tersebut terseok di papan bawah klasemen.

Klopp mengatakan situasi yang mendera Leicester tak akan menguntungkan timnya dalam laga Selasa dinihari nanti. Sebagai klub dan pemain profesional, pasti kubu Leicester akan tampil maksimal, terlebih mereka bermain di kandang sendiri.

“Kami tak tahu apa sebenarnya masalah Leicester. Hanya mereka sendiri yang tahu. Tapi kami akan berusaha agar lebih baik daripada Leicester,” kata Klopp.

Pelatih 49 tahun asal Jerman itu patut waspada ketika bertandang ke Stadion King Power. Sebab, jika berkaca pada sejumlah pertandingan sebelumnya, the Reds sering terpeleset ketika menghadapi tim-tim papan bawah.

Buktinya, belum lama ini Liverpool dikalahkan oleh empat tim papan bawah, yakni 0-2 dari Burnley, 3-4 dari Bournemouth, 2-3 dari Swansea City, dan 0-2 dari Hull City.

Untuk mengantisipasi kesialan yang sama, Klopp berfokus menjaga kebugaran semua pemain di skuadnya. Sebab, kondisi fisik pemain yang kendur sering kali menjadi penyebab Liverpool terpeleset saat menghadapi tim papan bawah.

“Kami butuh kaki-kaki yang bugar, pikiran yang segar, serta pergerakan pemain yang bagus demi rencana kami untuk menang,” kata Klopp. ‘Kami sudah paham apa yang harus kami lakukan untuk memenangi laga-laga sisa.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper