Bisnis.com, JAKARTA - Union of European Football Association (UEFA) akan memutuskan keanggotaan Kosovo melalui pemungutan suara yang pada 3 Mei mendatang.
Apabila diterima sebagai anggota ke-55 badan sepak bola Eropa itu, Kosovo kemungkinan segera menjadi anggota penuh Federation Internationale de Football Association (FIFA), sehingga dapat terlibat dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2018, demikian ditulis Reuters.
Sejauh ini Serbia masih menganggap bahwa Kosovo merupakan bagian dari mereka. Namun hingga saat ini, telah 112 negara yang mengakui Kosovo sebagai negara sendiri sejak mendeklarasikan kemerdekaannya pada 17 Februari 2008.
Ironisnya, Indonesia, yang berpenduduk muslim terbesar di dunia, malahan belum mengakui kemerdekaan Kosovo, yang juga didominasi oleh muslin beretnis Albania-Kosovo.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com dari berbagai sumber, Kosovo, yang beribu kota di Pristina, kini dipimpin oleh President Atifete Jahjaga dan Perdana Menteri Isa Mustafa. Namun, Atifete Jahjaga bulan depan digantikan oleh Hashim Thaci, yang telah terpilih dan tinggal dilantik.
Kosovo, negara berbentuk republik, telah memainkan sejumlah laga persahabatan di cabang sepak bola sejak menyatakan kemerdekaan. Pada 2010 Kosovo kalah 2-3 dari Albania. Pada 2014, Kosovo sempat menahan imbang Haiti 0-0, kalah 1-6 dari Turki, kalah 1-3 vs Senegal, dan menang 1-0 atas Oman.
Kosovo menunjukkan kualitasnya dalam dua laga uji cona pada 2015 dengan menang 2-0 atas Guinea Khatulistiwa pada 10 Oktober dan menahan imbang Albania, salah satu kontestan putaran final Euro 2016, dengan skor 2-2 pada 13 November.
Beberapa pemain timnas Kosovo saat ini bermain di sejumlah klub lumayan terkenal di Eropa. Mereka di antaranya Bersant Celina (Manchester City), Bernard Berisha (Anzhi Makhachkala) Elba Rashani (Rosenborg), Valmir Sulejmani (Hannover 96), Alban Pnishi (Graashopper), Denis Markaj (Lugano), dan Hekuran Kryeziu (Lucern).
Adnan Januzaj, pemain Manchester United, juga berdarah Kosovo. Dia sempat ditawari Kosovo untuk memperkuat negara itu, tetapi kemudian memilih Belgia sebagai tanah kelahirannya untuk menjalani karioer di sebuah tim nasional, terutama karena Kosovo belum diakui sebagai anggota FIFA sehingga tak bisa berkompetisi di kancah internasional.